Sukses

Ucapan Jokowi dan JK Ini Bawa Sosok Superhero

Bukan kali ini saja Presiden Jokowi turut melibatkan tokoh-tokoh film Marvels dalam pidatonya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo kembali membuat masyarakat geger dengan ucapannya yang nyeleneh. Kali ini, dalam pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, pria yang karib disapa Jokowi ini menjadi keynote speaker di hadapan para delegasi.

Dalam pidatonya, Jokowi menggambarkan kondisi ekonomi dunia. Mulai dari perselisihan yang terjadi di antara negara-negara maju hingga dampaknya bagi perekonomian negara lain seperti negara berkembang.

Tanpa disadari jika perselisihan membuat negara-negara di dunia melupakan hal penting, yakni kondisi yang lebih berdampak bagi masyarakat dunia. Seperti perubahan iklim, penyakit, sampah plastik, dan persoalan lingkungan lainnya.

Jokowi bahkan mengibaratkan apa yang terjadi saat ini seperti dalam Film Game of Thrones. Di mana para negara-negara besar tengah sibuk berperang tanpa memikirkan risiko yang terjadi dari perang itu.

Namun rupanya, bukan kali ini saja Jokowi turut melibatkan tokoh-tokoh film Marvels dalam pidatonya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga pernah membawa sosok Avengers di dalam pidatonya.

 

Berikut aksi dan ucapan Jokowi yang melibatkan superhero di dalamnya:

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Thanos

Presiden Jokowi menyeret nama Thanos, musuh besar di film Avengers: Infinity War, dalam pidato di World Economic Forum on ASEAN di Hanoi, Vietnam.

Hal tersebut rupanya untuk menggambarkan sumber daya alam umat manusia di hadapan para pemimpin negara di acara yang digelar 12 September 2018, waktu setempat.

"Kondisi perekonomian dunia saat ini digambarkan seperti dalam Avengers: Infinity War. Perang yang tak terbatas. Sosok bernama Thanos mengancam memusnahkan setengah populasi bumi, karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas," tulis akun resmi Presiden Jokowi di Instagram.

Namun, Jokowi mengatakan bahwa Thanos keliru. Menurutnya, sumber daya alam untuk umat manusia sesungguhnya tidaklah terbatas.

"Akan tetapi, ternyata Thanos keliru. Di hadapan sejumlah pemimpin negara yang hadir pada World Economic Forum on ASEAN di Hanoi, siang tadi, saya mengatakan bahwa pada kenyataannya sumber daya untuk umat manusia tidak terbatas," Jokowi menambahkan.

Jokowi menyatakan, perkembangan teknologi contohnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberikan kemampuan untuk memperbanyak sumber daya lebih dari sebelumnya. Beliau menambahkan, ekonomi kita saat ini lebih ringan dalam hal berat dan volume fisik.

"Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar musik, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel pintar dan tablet," tulisnya.

Jokowi juga mencontohkan bagaimana pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang besar dan berat, mulai digantikan dengan panel surya yang tipis dan ringan.

"Sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan sumber daya manusia yang tidak terbatas," pungkasnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menegaskan bahwa negara-negara di ASEAN harus mencegah perang dagang menjadi "perang yang tidak terbatas".

Mengutip laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, sosok Thanos menurut Jokowi bukanlah seorang individu, tapi sebuah kepercayaan yang salah bahwa untuk mencapai keberhasilan bagi semua, yang lain harus mengalah.

"Perang yang tak terbatas bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua agar kembali belajar pada sejarah, bahwa dengan kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati ‘kelimpahan’, dan kita bisa menghasilkan bukan ‘perang yang tak terbatas’ melainkan ‘sumber yang tak terbatas’,” kata Jokowi mengakhiri sambutannya.

 

3 dari 5 halaman

2. Kamen Rider

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara pembukaan Asian Games 2018 dengan penggambaran yang unik.

Kedatangan Jokowi di lokasi acara Asian Games di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 September 2018 malam digambarkan seolah mantan Gubernur DKI Jakarta itu menaiki sepeda motor.

Diawali dengan video yang menampilkan perjalanan orang nomor satu itu dari Istana Bogor hingga ke Senayan. Jokowi yang menaiki mobil kenegaraan terpaksa beralih moda transportasi lantaran dihadang macet.

Jokowi kemudian naik moge alias motor gede, menembus kemacetan, sempat berhenti untuk memberi kesempatan anak-anak SD yang menyeberang. Momen ketika Presiden Jokowi berangkat dari Istana Bogor menuju Stadion Utama GBK diberi soundtrack salah satu serial superhero asal Jepang.

Serial superhero itu adalah Ksatria Baja Hitam atau Kamen Rider BLACK RX. Lagu pembuka serial superhero asal Jepang yang berjudul Kamen Rider Black itu disisipan pada video Presiden Jokowi ketika beraksi mengendarai motor sport.

Tak lama kemudian, Jokowi muncul di tengah Gelora Bung Karno, naik motor, di tengah teriakan histeris para penonton. Sang kepala negara lalu menaiki lift yang membawanya ke podium tamu kehormatan di Pembukaan Asian Games 2018.

 

4 dari 5 halaman

3. Game of Thrones

Yang terbaru, dalam pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Jokowi mengibaratkan apa yang terjadi saat ini seperti dalam Film Game of Thrones. Di mana para negara-negara besar tengah sibuk berperang tanpa memikirkan risiko yang terjadi dari perang itu.

"Hubungan ekonomi negara maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones, balance of power dan aliansi antara negara ekonomi maju seperti mengalami keretakan. Lemahnya koordinasi membuat terjadi banyak masalah, seperti peningkatan harga minyak, kekacauan mata uang dialami negara berkembang," kata Jokowi.

Padahal sebelumnya dalam beberapa dekade terakhir, negara maju yang telah mendorong negara berkembang untuk ikut dalam perdagangan bebas. Keterbukaan informasi memberikan banyak sekali keuntungan baik negara maju atau negara berkembang.

Bahkan bantuan negara maju membuat negara berkembang mampu berkontribusi besar ke perekonomian dunia.

"Namun dalam serial Game of Thrones sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat satu sama lain mengambil alih kembali Iron Throne. Mother of Dragon menggambarkan siklus kehidupan. Setelah satu house yang lain menjatuhkan house yang lainnya. Namun yang mereka lupa tatkala Great Houses bertarung satu sama lain mereka tidak tahu ancamanbesar dari utara," Jokowi kembali menggambarkan.

Dengan adanya ancaman ini, kata Jokowi, tidak penting siapa yang pada akhirnya menduduki kekuasaan, mereka harus bersiap menghadapi masalah lain agar dunia tidak porak-poranda.

"Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global terkait perubahan iklim. Sampah plastik mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global yang hanya bisa kita tanggulangi hanya jika kita bisa kerja sama," tegas Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi meyakini jika film Game of Thrones akan berakhir baik. Film ini akan memberikan pesan moral di akhir ceritanya.

"Tahun depan kita akan saksikan season terakhir Game of Thrones. Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin ceritanya akan memberikan pesan moral konfrontasi dan perselisihan akan menyebabkan penderitaan bukan hanya kalah tapi juga yang menang," tutur dia.

Inilah yang juga menjadi harapan Jokowi tentang kondisi perekonomian global. "Saya mendorong bapak dan ibu mendorong pemimpin dunia berpikir ulang akan kebijakannya. Saya harap pertemuan tahunan ini berlangsung produktif," ucapnya.

Kemudian, sekali lagi, Jokowi mengajak para pemimpin dunia untuk waspada untuk menghadapi tekanan global.

"Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," tegas Jokowi.

 

5 dari 5 halaman

4. JK Sebut Dunia Tak Butuh Avengers

Tak mau kalah dengan Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pidatonya di hadapan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, dunia tidak membutuhkan satu sosok superhero seperti dalam tokoh komik.

Pada Kamis 27 September 2018 waktu New York, Amerika Serikat, JK menyampaikan duka cita atas wafatnya mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan. "Dunia kehilangan sosok yang mampu menjaga perdamaian dan humanis. Kami akan selalu mengingatnya," tutur JK.

Tantangan global yang semakin kompleks menjadi perhatian utama JK dalam Sidang Majelis Umum ke-73 PBB tersebut. Instabilitas dan konflik, hingga saat ini semakin marak.

“Nasionalisme yang dangkal kerap muncul dan demokrasi serta pelanggaran HAM masih menjadi masalah sehari-hari saat ini. Dalam waktu seperti ini, manusia kerap salah sangka melihat kepemimpinan yang memiliki kekuatan seperti superhero. Tetapi, dunia tidak perlu mencari sosok superhero. Dunia tidak perlu semacam the Avengers ataupun Justice League," paparnya.

"Kita semua yang ada di dalam ruangan ini adalah pemimpin dunia. Secara kolektif, kita semua memiliki kekuatan superhero. Apa yang harus dilakukan saat ini adalah memadukan niat, keberanian, kekuatan, rasa kasih sayang, tidak mementingkan diri sendiri dan mengutamakan kerendahan hati," sambung JK.

Apa yang disebutnya adalah inti dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di mana semua pihak percaya akan kekuatan dari mantra Piagam PBB, Kita adalah seluruh rakyat PBB.

"Mewujudkan perdamaian, kesetaraan dan kesinambungan untuk rakyat membutuhkan kepemimpinan global dan tanggungjawab bersama. Tidak ada kepemimpinan yang efektif tanpa ada tanggung jawab yang tulus dan sebaliknya," kata dia.

Perdamaian menurut JK, bukan hanya tidak ada perang tetapi juga komitmen untuk menjaga perdamaian itu.

"Kepemimpinan yang tulus harus dimulai di rumah dan wilayah masing-masing, demi menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas dan kemakmuran. Indonesia akan selalu yakin akan pemikiran semacam ini," terangnya.

"Demi mewujudkan tujuan ini, kami tidak bisa sendiri. Ini sebabnya, sebagai negara yang terpilih anggota tidak tetap DK PBB tahun depan, membutuhkan dukungan Anda semua. Terima kasih atau kepercayaan dan kepercayaan kepada kami. Kami akan berupaya keras untuk menjadi rekan sejati Anda untuk menciptakan perdamaian," tegas JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini