Sukses

Polri: 3.500 berita Hoaks Beredar di Media Sosial Tiap Hari

Hoaks dinilai mengancam legitimasi hasil pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Budi Setiawan mengatakan, masih banyak hoaks atau kabar bohong tersebar setiap harinya. Dia menyebut setiap harinya ribuan berita hoaks menghiasi media sosial.

"Bahkan sehari bisa ribuan karena data yang krusial 3.500, ini cukup masif," kata Budi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Dia menilai, maraknya penyebaran berita hoaks didorong keinginan sebagian masyarakat yang ingin eksis, yakni dengan menyebarkan secepatnya. Padahal yang bersangkutan tidak mempelajari terlebih dahulu kebenaran informasi yang ia sebarkan.

Budi menyatakan, Polri tidak akan membiarkan hal tersebut terus terjadi. Kata dia, polisi akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

"Itu kita sejukan, kita berikan suatu penjelasan supaya memahami, bahwa itu bukan (yang benar)," ucapnya.

Sementara itu, Direktur eksekutif Perludem, Titi Anggraini menyatakan berita fitnah atau hoaks dapat menganggu kedaulatan rakyat. Dia menyatakan kedaulatan itu dapat diwujudkan bila pemilih bisa memilih.

"Prinsip bebas memilih itu tidak bisa dilakukan apabila didasari pada berita bohong. Originalitas itu harus diikuti oleh penerimaan informasi yang benar," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehilangan Legitimasi

Menurut Titi, berita hoaks sangat membahayakan. Pemilu terancam kehilangan legitimasi.

"Menurut saya tidak legitimate sebuah Pemilu kaku pemilih nya mendasari diri pada informasi yang tidak jujur," jelas Titi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.