Sukses

Alasan Kalapas Sukamiskin Tak Gembok Sel Para Koruptor

Ombudsman RI menemukan sel di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, tidak digembok dari luar.

Liputan6.com, Jakarta - Ombudsman RI menemukan sel para terpidana kasus korupsi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, tidak digembok dari luar. Kepala Lapas Sukamiskin Tejo Harwanto menjelaskan alasannya untuk penanganan kesehatan narapidana.

"(Kamar tidak digembok) Itu inisiatif saya bagi warga binaan yang punya sejarah penyakit jantung. Serangan jantung kan tidak bisa dilihat," ujar Tejo di Lapas Sukamiskin, Minggu (16/9/2018).

Tejo mengatakan, narapidana yang menghuni Lapas Sukamiskin rata-rata sudah memasuki usia tua. Selain itu banyak di antara mereka yang memiliki riwayat kesehatan kurang baik.

Untuk lebih mudah melakukan penanganan jika narapidana sakit, maka ia mengeluarkan kebijakan agar masing-masing kamar tahanan Lapas Sukamiskin tidak digembok.

"Mereka enggak di gembok dari luar, kalau digembok teriak-teriak, pernah ada pengalaman seperti itu (meminta pertolongan kesehatan). Tapi untuk blok itu digembok, seluruh sisi, utara, timur, selatan, barat kita gembok gitu," ungkap dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Lain

Selain itu, jumlah petugas yang berjaga di sekitar sel pun sangat terbatas. Karena itu apabila ada kejadian napi butuh pertolongan medis, susah ditangani jika digembok dari luar.

"Ada kejadian menimpa Mallarangeng. Pukul 03.00 WIB dia kolaps, bisa buka kamar (untuk meminta pertolongan)," kata dia seperti dilansir Antara.

Tidak digemboknya kamar tahanan di Lapas Sukamiskin menjadi atensi dari Ombudsman saat menggelar sidak pada Kamis 13 September. Pimpinan Ombudsman RI Ninik Rahayu menyoroti perihal kamar tahanan yang tidak digembok di luar karena telah menyalahi aturan prosedur operasional.

"Yang digembok hanya di pinggir. Tapi di masing-masing kamar, gemboknya enggak digembok, jadi hanya di blok saja. Jadi leluasa di satu wilayah blok. Nah saya ini kira perlu jadi perhatian," ungkap Ninik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.