Sukses

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Sukabumi Tinggalkan Istri Hamil 7 Bulan

Tagrit tidak akan menyaksikan kelahiran buah hati karena kecelakaan bus yang merenggut nyawanya.

Liputan6.com, Bogor - Rumah berlantai dua di Kampung Sukamulya, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, terus didatangi pelayat. Rumah tersebut adalah kediaman almarhum Tagrit Daulat (24), korban kecelakaan bus di Tanjakan Ciareuy, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat.

Suasana haru menyelimuti rumah yang berdiri di permukiman padat penduduk itu. Tagrit merupakan salah satu karyawan PT Putra Catur Jaya, dealer Honda cabang Kemang, Kabupaten Bogor ini. Dia meninggalkan seorang istri yang hamil tua.

Tak hanya itu, hari ini kandungan sang istri, Siti Sofiah Nuradila (19) tepat berusia 7 bulan. Bayi dalam kandungan istri almarhum merupakan anak pertamanya. Keduanya menikah pada Maret 2017.

Sejak mengandung, Tagrit selalu mencium perut dan meminta untuk menjaga kondisi kesehatan sang istri. Bahkan, almarhum sudah menyiapkan nama untuk sang buah hatinya. 

"Dia orangnya perhatian sekali. Setiap pulang atau berangkat kerja selalu mencium perut dan bilang untuk jaga anak kita baik-baik," kata Siti Sofiah, Minggu (9/9/2018).

Sofiah juga mengatakan, dia dan suami sangat bergembira menyambut anak yang akan dilahirkannya.

Namun rupanya takdir menghendaki lain, Tagrit tidak akan menyaksikan kelahiran sang anak karena kecelakaan bus yang merenggut nyawanya.

"Terakhir dia kirim pesan WA, bilang baik-baik di rumah, jaga kesehatan. Setelah itu HPnya mati," ucap Sofiah sambil menitikkan air mata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dimakamkan Minggu Pagi

Gita Sulendra, kakak ipar almarhum mengaku Tagrit sempat akan meminjam sandal untuk dipakai acara gathering bersama rekan-rekan perusahaannya di Citarik Cikidang, Sukabumi.

"Sebelum berangkat dia sempat bilang ke istri mau pinjam sandal gunung, tapi ga jadi," kata Gita.

Jenazah Tagrit sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dreded pagi tadi. Hingga jelang siang, rumah duka almarhum masih dipadati sejumlah pelayat.

Para tetangga dan kerabat silih berganti berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.