Sukses

Polisi Ungkap Misteri Nining Hilang 1,5 Tahun Ditelan Ombak Palabuhanratu

Polisi memastikan kabar hilangnya Nining Sunarsih selama 1,5 tahun karena tenggelan di Palabuhanratu, Sukabumi, adalah rekayasa.

Liputan6.com, Sukabumi - Polisi memastikan kabar hilangnya Nining Sunarsih selama 1,5 tahun karena tenggelam di Palabuhanratu, Sukabumi, adalah rekayasa.

Hal ini diketahui setelah polisi memeriksa beberapa saksi dari pihak keluarga Nining.

Kasubag Humas Polres Sukabumi Kota AKP Ana Ratnadewi mengatakan, hasil pemeriksaan didapati bahwa saudara J mendapat telepon yang mengaku bernama saudara H untuk menjemput Nining di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

"Namun sesuai arahan Saudara H untuk diberitahukan kepada keluarganya melalui mimpi," kata Ana dalam keterangannya di Polresta Sukabumi, Jumat (6/7/2018).

"Bahwa sesuai keterangan saudara D adik saudari Nining, bahwa Nining tidak tenggelam di laut Palabuhanratu, melainkan pergi dengan sendirinya pada saat berekreasi di pantai Palabuhanratu," imbuh Ana.

Tim medis RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi telah memeriksa kejiwaan Nining Sunarsih (53). Keluarga mengklaim, Nining linglung setelah tenggelam di Pelabuhan Ratu dan hilang selama 1,5 tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Depresi Berat

Dokter Kejiwaan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Tommy Hermansyah, mengungkap hasil diagnosis, sementara Nining mengalami depresi berat.

"Setelah saya periksa, status fisiknya normal. Setelah itu jiwanya dari status psiatrikus atau mentalisnya, Beliau mengalami depresi berat dengan ciri psikotik atau psikosis," ujar Tommy dalam jumpa pers di RSUD R Syamsudin SH, Rabu (4/7/2018).

Diagnosa itu didasarkan pada beberapa gejala, yakni kendala komunikasi, keluarnya air mata, dan gerakan mulut.

"Saya lihat tadi, terkadang mulutnya seperti bicara sendiri," tutur Tommy.

Untuk penanganan medis lanjutan, kata Tommy, Nining akan dipindahkan ke Ruang Kemuning rumah sakit itu. Dokter akan mengobservasi lebih dalam kondisi kejiwaannya, serta memberikan obat antidepresan dan antipsikosis.

"Sementara itu masih kami pasang infus, karena si ibunya masih sulit jika disuapi makan," ujar Tommy.

Biasanya, kata Tommy, kondisi psikis pasien dengan gejala serupa berkembang lebih baik dalam perawatan selama dua hingga tiga minggu. Namun, juga ditentukan dari kondisi pribadi pasien sendiri.

"Mudah-mudahan bisa seperti pasien lain, bisa sembuh," ucap Tommy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.