Sukses

Pesan untuk Pemudik, Jangan Tinggalkan Sampah Sembarangan di Jalur yang Dilalui

Di balik kisah mudik, tersisa persoalan sampah yang menumpuk dan tercecer di sepanjang jalan yang dilalui.

Liputan6.com, Purwakarta - Arus mudik Lebaran 2018 paha H-3 sampai H-2 di jalur arteri Jakarta-Cikampek dan Pantura Karawang-Subang, Jawa Barat sempat membuat lalulintas di jalan mengarah ke Jawa Tengah itu mengalami kemacetan.

Di balik kisah mudik, tersisa persoalan sampah yang menumpuk dan tercecer di sepanjang jalan yang dilalui.

Biasanya sampah-sampah itu dibuang para pemudik dengan tanpa memikirkan dampaknya. Baik saat berkendara maupun kala beristirahat, sehingga tumpukan sampah di sejumlah titik menumpuk serta mulai menimbulkan bau busuk.

Dari pantauan di lapangan, sampah itu tececer mulai dari jalur arteri Jakarta-Cikampek via Karawang, maupun di jalan utama Pantura. Tumpukan sampah terutama terlihat di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) serta tempat teduh yang dijadikan lokasi favorit beristirahat para pemudik.

Biasanya, para pemudik berhenti sekedar untuk melepas lelah, sambil beristirahat ataupun salat. Beberapa ada juga yang menyantap makanan dan minuman.

Sayangnya, bekas sampah makanan dan minuman itu tidak dikumpulkan di tempat sampah, tetapi dibiarkan dibuang sembarangan. Jadilah ruas Pantura yang awalnya bersih kini dipenuhi tumpukan sampah mulai dari samoah organik maupun non organik.

Kini masyarakat sekitar mendapat getahnya. Mereka mengeluhkan sampah yang mulai bau dan dikerubuti lalat. Sehingga warga terpaksa harus membersihkannya.

Salah satu warga , Sodikin mengatakan sampah yang menumpuk merupakan sampah rumah tangga yang ditinggalkan para pemudik setelah istirahat sejenak sambil makan dan minum dan dibiarkan menumpuk di bahu jalan.

"Sampah pemudik bekas makan dan minum sengaja dibuang dan ditinggalkan sembarangan," tutur Sodikin, Sabtu (16/06/2018) di sekitar jalan Pantura Pangulah.

Dia berharap ke depan pemudik untuk untuk lebih bijak dan tidak membuang serta meninggalkan sampah sembarangan. Hal itu demi kebersihan lingkungan saat melakukan perjalanan pulang balik ke Jakarta.

"Pemudik harusnya bijak, tidak harus mencemari lingkungan seperti ini. Karena dampaknya ya bagi kami," kata Sodikin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini