Sukses

Nasdem: Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB, Tanda Islam Indonesia Diakui

Momentum terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan keamanan PBB harus dimanfaatkan pemerintah untuk menunjukkan wajah Islam yang damai di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia baru saja terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020. Kemenangan ini didapat setelah Indonesia memperoleh 144 suara dari 190 negara anggota PBB dalam sidang Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB, New York.

Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo mengatakan, partainya amat bangga dan mengapresiasi perjuangan korps diplomatik Indonesia untuk mendapat posisi itu.

"Di bawah arahan Presiden Jokowi, Indonesia dipercaya menduduki salah satu posisi paling penting dalam pergaulan internasional. Kami juga sangat mengapresiasi kerja keras ibu Menteri Luar Negeri beserta timnya yang tidak kenal berjuang selama bertahun-tahun," ucap Syahrul dalam keterangannya, Senin, 11 Mei 2018.

Dia menuturkan, ini cara Indonesia untuk mengamalkan Islam Indonesia yang damai. Pasalnya, banyak yang masih berpandangan Islam bisa berdampingan dengan demokrasi. Di Indonesia, sudah terbukti.

"Seperti disampaikan Ibu Menlu, salah satu alasan dunia internasional mempercayai Indonesia adalah karena di sini Islam bisa berdampingan dengan demokrasi. Islam menjadi salah satu modal utama Indonesia untuk maju dan semakin berjaya," jelas Syahrul.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diapresiasi Dunia

Dia menuturkan, bukan kali ini saja praktik keislaman Indonesia diapresiasi dunia internasional.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, banyak negara belajar ke Indonesia tentang cara menyandingkan Islam dan demokrasi serta pengalaman Islam yang ramah serta damai.

"Banyak negara mengaku sangat ingin menimba pengalaman dari Indonesia yang menyandang dua status penting, negara berpenduduk muslim terbanyak sekaligus salah satu dari lima besar negara demokrasi," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.