Sukses

Prabowo Colek Ahok hingga Elite Politik

Prabowo Subianto melontarkan beragam kritikan keras pada pemerintah jelang pendeklarasian diri sebagai calon presiden (capres) 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden 2019 pada 11 April 2018. Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

"Tanggal 11, mudah-mudahan," katanya di Gedung Paripurna DPR, Senayan, Jakarta Selatan, 26 Maret 2018.

Jelang pendeklarasian tersebut, Prabowo Subianto kerap melontarkan kritikan pada elite di Indonesia. Salah satunya, terkait 80 persen kekayaan negara yang dikuasai hanya oleh 1 persen golongan.

"Kita termasuk bangsa yang lengah dan tidak waspada terutama elite kita. Terus terang saja minta ampun. Saya kapok dengan elite Indonesia," kata Prabowo saat berorasi di hadapan ribuan warga Depok, 1 April 2018.

Selengkapnya seputar komentar-komentar Prabowo Subianto dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prabowo Colek Ahok

Selain elite Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga turut "dicolek" Prabowo. Dia mengaku, bersalah atas pencalonan Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI yang kala itu mendampingi Joko Widodo atau Jokowi.

"Dulu saya tunjuk Ahok. Saya salah, saya minta maaf," katanya.

Prabowo mengatakan, tidak ada alasan lain mengusung Ahok di Pilkada DKI, kecuali ingin menunjukkan perwujudan Pancasila.

3 dari 3 halaman

Prabowo Sudah 3,5 Tahun Diam

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, kritik yang dilontarkan Prabowo Subianto kepada pemerintah tidak bermaksud mencari perhatian rakyat. Menurut dia, sikap itu sejak dulu sudah ada pada diri Prabowo.

"Dari dulu Pak Prabowo Subianto ngomong selalu begitu. Saya kira sejak kenal Pak Prabowo hampir 30 tahun lalu, ya kayak begitu sikapnya, ya nasionalis dan konsisten," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 2 April 2018.

Dia menjelaskan, Prabowo sudah terlalu lama diam dan membiarkan pemerintah bekerja. Karena itu kini waktunya bagi Prabowo untuk menyampaikan fakta sebenarnya di Indonesia.

"Ya karena memang sudah waktunya, karena selama 3,5 tahun lebih Pak Prabowo diam memberikan kesempatan kepada pemerintah bekerja. Tidak ada sedikit pun komentar-komentar miring," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.