Sukses

Otak Bom Thamrin Perintahkan Aksi Teror dari Balik Penjara

Aman Abdurahman merupakan otak aksi teror bom Thamrin. Ia memerintahkan aksi dari balik jeruji.

Liputan6.com, Jakarta - Berada di dalam penjara tak membuat ruang gerak terdakwa terorisme Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman (45) terbatasi. Dia tetap menjadi aktor di balik aksi teror bom MH Thamrin.

Jaksa penuntut umum (JPU) Anita Dewayani membacakan, Oman Rochman dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tahun 2009. Oman Rochman terbukti melakukan tindak pidana terorisme dalam peristiwa pelatihan Aceh.

Selama berada dalam tahanan, terdakwa tetap memiliki pegikut setia. Mereka adalah Zainal Anshori alias Abu Fahry, Saiful Muthohir alias Ahmad Hariyadi alias Abu Gar, Adi Jihadi alias Adi, Ahmad Suprianto alias Ahmad, Dodi Suridi alias Ibnu Arsad, dan Joko Sugito alias Abu Adam.

"Dari sana jugalah, terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman merencanakan aksi teror," kata Anita dalam sidang pembacaan dakwaan terhadap Oman di PN Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018).

November 2015, lanjut dia, Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman memanggil Saiful Muthohir alias Ahmad Hariyadi alias Abu Gar, ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam dakwaan, Oman menyampaikan ada perintah dari pemimpin khilafah Suriah untuk melaksanakan amaliah jihad seperti yang terjadi di Paris, Prancis. Sasaran aksi adalah orang asing terutama warga Prancis atau Rusia.

"Ada empat orang pelaksana amaliah yang diperintahkan terdakwa Oman Rohman alias Aman Abdurrahman," lanjut Anita. Mereka adalah Muhammad Ali alias Abu Isa dan Rizal bersama dengan Sunandi alias Abu Yasa, Dian, dan Azam. Keempat orang ini yang melakukan aksi bom Thamrin

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Teror 14 Januari 2016

Pada 14 Januari 2016 sekitar pukul 10.20 WIB, semua pelaku melakukan kekerasan berupa serangan dengan cara meledakkan Starbucks Cafe di Jalan MH Thamrin atau pos polisi lalu lintas Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Serangan ledakan bom di Jalan Thamrin Jakarta merupakan pelaksanaan amaliah seperti di Paris sebagaimana yang diperintahkan oleh terdakwa Oman Rohman alias Aman Abdurrahman," papar Anita.

Aksi itu menimbulkan banyak korban meninggal dunia dan luka berat dari masyarakat dan aparat Polri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.