Sukses

Dermaga I Pelabuhan Merak Padat Penumpang Sabtu Dini Hari Tadi

Pengamatan Liputan6.com, kendaraan yang mengantre di dermaga ini sebagian besar adalah mobil pribadi. Ada juga truk dan pejalan kaki.

Liputan6.com, Cilegon - Jelang libur Natal dan tahun baru, Dermaga I Pelabuhan Merak dipadati oleh calon penumpang. Mereka hendak menyeberang ke Lampung pada libur akhir tahun ini.

Pengamatan Liputan6.com, kendaraan yang mengantre di dermaga ini sebagian besar adalah mobil pribadi. Ada juga truk dan pejalan kaki.

Namun, di atas gangway, lampu sempat padam. Lampu menyala kembali sekitar pukul 01.00 WIB, setelah mati 20 menit.

Hal ini sempat dikeluhkan calon penumpang.

"Enggak enak, gelap. Harusnya nyala lampunya ini. Sadar udah lima sampai 10 menit," kata Harto, kondektur truk bernomor polisi S 8576 V, pengangkut cabai ke Lampung, ditemui saat mengantre di Dermaga I, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (23/12/2017).

Keluhan juga disampaikan penumpang lain. "Saya kira sengaja dimatiin, makanya gelap tadi. Soalnya kapal enggak ada nih," kata Ali (31), penumpang asal Kabupaten Serang, Banten.

Sementara itu, Pihak PT ASDP Ferry Indonesia mengaku lampu mati karena konsleting listrik yang sedang dicari penyebabnya.

"Konsleting, ini lagi dicari penyebabnya. Tapi sudah (nyala) kan," kata Humas PT ASDP Ferry Indonesia, Mario S Oetomo, saat ditemui di kantor Pelabuhan Merak jelang libur Natal dan tahun baru, Sabtu (23/12/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Catatan Sejarah

Nama Pelabuhan Merak biasanya sering disebut-sebut ketika musim mudik tiba. Pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Banyak sejarah dalam dunia transportasi di Indonesia tercatat di Pelabuhan Merak ini. Salah satunya sebagai transportasi penyambung kereta dari Ibu Kota melintasi Selat Sunda menuju Pulau Sumatera.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sugihardjo, menceritakan dulu ada sebuah feri khusus yang bisa membawa kereta api dari Jakarta. Penumpang kereta yang mau menyeberang pulau tidak perlu berpindah kereta.

"Nah kalau dulu, orangtua kita dulu tahulah, kereta dari Merak bisa menyeberang ke Bakauheni, jadi kapal itu ada relnya. Kereta itu dari Merak masuk kapal penyeberangan," kata Sugihardjo saat ditemui di Kota Serang, Banten, Senin, 4 Desember 2017.

Karena sejarahnya itu, Kemenhub berencana untuk meneruskan pembangunan double track Jakarta-Rangkasbitung-Merak.

"Itu masih dalam program, hanya kita menyesuaikan dengan anggaran, jadi kita lihat. Semuanya kita targetkan selesai 2019, nanti kita evaluasi," kata Sugihardjo.

 

3 dari 3 halaman

Pelabuhan Premium

Pentingnya pelabuhan itu yang tercatat dalam sejarah membuat Kemenhub berupaya untuk menjadikan Pelabuhan Merak sebagai pelabuhan premium yang dikhususkan di Dermaga VI dengan menggandeng investor swasta.

Bahkan kapal RoRo berukuran kecil akan diganti dengan kapal berkapasitas 5 ribu gross ton (GT).

"Pelabuhan penyeberangan sendiri, karena target (Tol Trans Jawa dan Sumatera) selesai 2019, maka kapal yang lima ribu GT, itu harus beroperasi tahun 2018," dia menerangkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.