Sukses

Jaksa Sebut Setya Novanto Berbohong soal Diare

Setya Novanto mengaku tengah sakit diare. Dengan mulut gemetar, dia mengaku sudah lima hari mengalami gejala tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irene Putri menyebut, tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP Setya Novanto berbohong di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017).

Kebohongan yang dilakukan oleh Setya Novanto terkait kondisi kesehatannya. Menurut jaksa Irene, Ketua Umum nonaktif Partai Golkar itu berpura-pura mengaku sakit diare.

"Kami meyakini terdakwa dalam kondisi sehat dan bisa mengikuti persidangan. Sudah pemeriksaan. Bagi kami, ini menunjukkan kebohongan," kata jaksa Irene.

Mendengar pernyataan jaksa Irene, penasihat hukum Setya Novanto, Maqdir Ismail, keberatan. Maqdir meminta agar majelis hakim Pengadilan Tipikor memberikan kesempatan agar kliennya bisa diperiksa oleh dokter lain, bukan dokter KPK.

"Kami mohon diberi kesempatan untuk diperiksa dokter lain," kata Maqdir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengaku Diare

Sebelumnya, Setnov mengaku tengah sakit diare. Dengan mulut gemetar, Setnov mengaku sudah lima hari mengalami gejala tersebut. Penasihat hukum Setnov sempat mengaku kliennya 20 kali bolak-balik ke kamar mandi karena sakit diare.

"Saya sudah lima hari kemarin kena diare. Minta obat tapi enggak dikasih (sama dokter KPK)," tutur Setnov.

Namun, keterangan Setnov tersebut langsung dibantah oleh jaksa Irene.

 

3 dari 3 halaman

Mengeluh Batuk

"Dia sempat mengeluh sakitnya batuk. Obat juga sudah dikasih, dan tidak ada keluhan sakit diare. Berdasarkan pengakuan penjaga Rutan, terdakwa hanya dua kali ke kamar mandi,” kata Jaksa Irene.

Setnov sepertinya berkeras untuk menunda persidangan. Akhirnya, ketua majelis hakim Yanto menyarankan agar Setnov kembali diperiksa. Sidang pun diskors sampai pemeriksaan kesehatan selesai.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.