Sukses

PCNU Bogor: Full Day School Lebih Banyak Mudaratnya

Menurut Romdoni, full day school akan membuat anak tidak bisa belajar mengaji atau menghafal Alquran yang rutin mereka lakukan.

Liputan6.com, Bogor - Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor menolak program full day school atau lima hari sekolah yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

"Kalau tujuannya untuk pendidikan duniawi, saya menolak karena lebih banyak mudaratnya," ujar Ketua PCNU Kabupaten Bogor Romdoni, di Cipelang, Cijeruk, Bogor, Sabtu, 12 Agustus 2017.

Dia menyatakan, lembaga pendidikan agama Islam selama ini mampu mengubah karakter bangsa dengan baik. Tak hanya itu, lima hari sekolah tidak akan bermakna sebagai pendidikan karakter jika madrasah diniyah dan taman pendidikan Alquran (TPQ) gulung tikar.

Menurutnya, yang lebih dikhawatirkan full day school adalah akan membuat anak tidak bisa belajar mengaji atau menghafal Alquran yang rutin mereka lakukan di majelis taklim maupun di madrasah.

"Karena sudah terlalu capek bersekolah seharian, anak-anak jadi malas belajar mengaji. Habis magrib pasti buat istirahat sambil nonton televisi," terang dia.

Dengan begitu, anak-anak akan jauh dari pengetahuan agama sehingga berimplikasi pada menurunnya moral dan mental anak bangsa.

"Kalau di sekolah formal belajar agama hanya seadanya saja, berbeda dengan di majelis atau madrasah diniyah, lebih mendalam," terang Romdoni.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.