Sukses

Petugas Haji Indonesia Amankan 35 Oknum Jasa Kursi Roda di Mekah

Hampir seluruh oknum mukimin mengaku telah mengenal jemaah yang akan menggunakan jasanya mendorong jemaah untuk tawaf dan sai.

Liputan6.com, Mekah - Petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) Haji Indonesia yang bertugas di Mekah, menangkap 35 penyusup di pemondokan jemaah haji Indonesia. Mereka yang ditangkap adalah oknum mukimin (WNI yang menetap di Arab Saudi) yang menawarkan jasa dorong kursi roda.

Kepala Seksi (Kasie) Perlindungan Jemaah Letkol Rizal Kani mengatakan, 35 Mukimin tersebut ditangkap di tempat yang berbeda. Sebanyak 11 orang ditangkap di sektor 6, enam orang ditangkap di sektor 5, tujuh orang ditangkap di sektor 9 dan di sektor 4 ada sembilan orang.

"Kemudian di sektor 8 dan sektor 11 kami tangkap satu orang. Sudah kami data dan sudah dibebaskan," ucap Rijal Kani, Rabu (9/8/2017).

Rizal menjelaskan, hampir seluruh oknum mukimin mengaku telah mengenal jemaah yang akan menggunakan jasanya mendorong jemaah untuk tawaf dan sai.

Selain itu, mereka mengaku kenal dengan orang-orang di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Bahkan mereka mengaku sudah menjalin hubungan jauh sebelum jemaah haji tiba di Mekah.

"Beragam alasan mereka sampaikan. Bahkan ada yang dari Tegal membawa surat pengantar dari Bupati Tegal. Kami tak percaya dan sudah dilaporkan," jelas Rizal.

Sementara, Pelaksana Linjam Mayor Reza Fajar Lesmana mengatakan pendataan telah dilakukan pihaknya terhadap oknum mukimin tersebut. Ia menegaskan, jika nanti mereka ditangkap lagi, petugas akan melaporkan kepada pihak keamanan setempat.  

Reza menambahkan, selama jemaah tiba di Kota Mekah, sudah ada 25 orang jemaah tersesat di Masjidil Haram. Kebanyakan jemaah tersesat karena lupa pintu yang sama saat mereka masuk.

Selain kasus di atas, petugas Linjam juga mendata ada dua jemaah yang kehilangan barang mereka di Masjidil Haram.

Jemaah bernama Sri Wulan asal Makassar, kehilangan uang sebesar 1.000 real dan Rp 5 juta karena dijambret saat akan keluar dari pintu King Abdul Azis. Di dalam tas korban juga terdapat perhiasan dan buku kesehatan.

Reza mengatakan karena kondisi di Masjidil Haram yang sudah mulai penuh, ia mengimbau jemaah untuk lebih waspada dan tidak ceroboh. 

"Jangan menganggap tidak ada kejahatan di Masjidil Haram. Jemaah diimbau membawa uang secukupnya dan tidak membawa barang berharga," Reza menandaskan.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.