Sukses

Dikunjungi DPR, Kapolda Curhat Pembangunan Gedung Densus Mangkrak

Gedung Densus yang dibangun sejak 10 tahun lalu itu tidak kunjung rampung.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR berkunjung ke Mapolda Metro Jaya. Kunjungan dalam masa reses itu untuk menghadiri rapat dengar pendapat dengan Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jakarta dan Kanwil Jakarta. Komisi III juga meminta paparan terkait pengamanan peringatan Maulid Nabi 1436 Hijriah, Natal 2015, dan Tahun Baru 2016.

"Indikasi terorisme yang tadi disampaikan Pak Kapolda, akan diatasi Pak Kapolda. Tadi dari paparan Kapolda, Kejati, kemudian Pak Kanwil dan BNNP, (mereka) akan berusaha semaksimalkan mungkin (mengamankan Jakarta)," ujar Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Di sela-sela rapat, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian meminta kepada DPR mempersiapkan anggaran untuk pembangunan Gedung Densus 88 yang berada di dalam kompleks Polda Metro Jaya.

Sebab, gedung yang dibangun sejak 10 tahun lalu itu tidak kunjung rampung. Bahkan terkesan mangkrak. Tito meminta DPR menyisihkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 sebesar Rp 100 miliar.

"Kita mengajukan usul sesuai fungsi anggaran (DPR), masalah anggaran, kami menyampaikan agar Gedung Densus 88 itu tahun depan kalau bisa dipenuhi sebagian sisa (anggaran)-nya dari APBN-P 2016, agar segera operasional‬," jelas Tito.



‪Menanggapi permintaan Tito, Aziz mengakui perlunya anggaran tersebut karena Gedung Densus 88 sudah berstatus setengah jadi dan pembangunannya terlalu lama. Sebenarnya, kata dia, dana yang dibutuhkan untuk membangun gedung 26 lantai tersebut Rp 150 miliar, namun saat awal pembangunan, Polda sudah mendapat sisihan dana Rp 50 juta.

"Saya pikir untuk gedung kan memang perlu segera, karena ini sudah setengah jadi. Nanti kita akan coba bahas dengan Asrena Polri tentu dengan jajaran berdasarkan usulan dari Kapolda‬. Kira-kira sekitar Rp 100 (miliar)-an dicoba nanti APBNP 2016‬," kata Aziz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini