Sukses

Pedagang Daging Sapi di Bandung Mogok Berjualan

Sejumlah pedagang daging sapi di Bandung mogok berjualan. Surat Keputusan Wali Kota Bandung Nomor 26 Tahun 2001 mewajibkan retribusi sebesar Rp 22.500 hingga Rp 30 ribu per ekor sapi.

Liputan6.com, Bandung: Pendapatan para pedagang daging sapi di sejumlah pasar tradisional Bandung, Jawa Barat, terus menurun. Akibatnya, mereka mogok berjualan sejak Selasa (13/11). Menurut seorang pedagang sapi, Heri, Rabu siang tadi, aksi itu dipicu oleh penolakan terhadap Surat Keputusan Wali Kota Bandung Nomor 26 Tahun 2001 yang mewajibkan retribusi sebesar Rp 22.500 hingga Rp 30 ribu per ekor sapi yang masuk Kota Bandung.

Heri menjelaskan, sejak SK tersebut diberlakukan awal 2001 silam, pendapatan para pedagang terus menurun, bahkan hingga 50 persen. Itu lantaran harga tinggi, sementara pembeli berkurang. "Sebelum retribusi, harga daging sapi hanya Rp 25 ribu per kilogram. Kini sudah naik hingga Rp 35 ribu per kilogram," ungkap Heri. Para pedagang mengancam akan terus mogok berjualan jika Wali Kota Bandung A.A Tarmana tak mencabut SK.

Setiap hari, warga Kota Bandung membutuhkan daging sekitar 250 ekor sapi. Sapi-sapi itu 30 persen dipasok dari sapi lokal Jabar. Sisanya, didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.(MTA/Patria Hidayat)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.