Sukses

Pengapuran Sendi Dapat Menimbulkan Nyeri Luar Biasa

Jika terus dibiarkan, pengapuran pada sendi dapat menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Para penderita pengapuran dianjurkan untuk tak berolahraga.

Liputan6.com, Jakarta: Orang yang sudah memasuki kelompok usia lanjut sebaiknya mulai waspada karena mereka rentan terserang pengapuran sendi yang mengakibatkan rasa nyeri dan bisa menyerang sewaktu-waktu. Pengapuran sendi atau arthritis, umumnya menyerang orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, berusia di atas 45 tahun. Kelebihan berat badan dan kaki yang cenderung berbentuk leter O diduga adalah satu di antara faktor penyebab pengapuran tulang sendi, terutama sendi panggul dan lutut. Demikian diutarakan Andito Wibisono, ahli bedah tulang Rumah Sakit Mitra Kemayoran, di Jakarta, baru-baru ini.

Andito menjelaskan, pengapuran sendi akan menimbulkan rasa sakit luar biasa karena gesekan terus menerus pada tulang rawan yang melapisi tulang kasar. "Jika terus dibiarkan, lama kelamaan tulang rawan akan habis sehingga tulang kasar tak lagi terlapisi dan saling bergesekan saat penderita bergerak," katanya. Andito menerangkan, selain sendi panggul dan lutut, pengapuran juga dapat menyerang tulang sendi yang berfungsi mengatur gerak, seperti sendi jari tangan. Menurut Andito, pengapuran sendi yang diakibatkan kelebihan berat badan banyak diderita masyarakat barat. Sedangkan pengapuran yang disebabkan kaki berbentuk O banyak dialami masyarakat keturunan Tionghoa.

Menurut Andito, faktor lain yang diduga mempercepat timbulnya arthritis adalah pernah patah sendi, reumatik, asam urat, atau infeksi TBC stadium lanjut. Namun, Andito mengatakan, sebenarnya tulang rawan sendi yang sudah habis masih bisa diganti dengan besi melalui operasi. Sayangnya, belum banyak orang Indonesia yang mampu menggunakan cara itu karena biaya yang dibutuhkan sangat besar: mencapai Rp 70 juta sekali operasi. Untuk itu, ia menganjurkan, para penderita pengapuran segera melakukan fisioterapi untuk memperkuat otot penunjang sendi. Tapi, ia pun mengingatkan, para penderita jangan berolah raga berat, seperti berlari atau aerobic. Sebab, hal itu akan mempercepat pengapuran. Selain itu, penderita juga dilarang sering jongkok.(ICH/Mira Permatasari dan Agung Nugroho)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.