Sukses

Densus 88 Geledah Kontrakan di Palu, Seorang Terduga ISIS Ditahan

Selain mengamankan satu orang yang diduga ISIS tanpa identitas, aparat juga mengamankan senjata tajam jenis parang.

Liputan6.com, Palu - Tim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah kontrakan di Jalan Banteng, Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Seorang yang diduga anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ditahan.

Pantauan di lokasi, Densus bersama Brimob bergerak cepat menggeledah kontrakan ini. Selain mengamankan satu orang yang diduga ISIS tanpa identitas, aparat juga mengamankan senjata tajam jenis parang dengan beberapa benda yang ditutupi kain berwarna biru.

"Satu orang saja yang diamankan," kata salah seorang aparat di lokasi, Senin (15/9/2014).

Usai melakukan penggeledahan, tim Densus bersama tim Brimob Polda Sulteng, meninggalkan lokasi. Sementara Polsek Palu Selatan yang juga tiba di lokasi langsung memasang garis polisi.

Sementara satu orang yang diduga ISIS bersama parang tersebut diketahui akan diamankan di Polda Sulteng, demi pengembangan penyelidikan lebih lanjut. "Langsung dibawa ke Polda," kata salah seorang aparat itu lagi.

Penggeledahan ini dilakukan seusai Densus 88 Antiteror Polri, Polres Parigi Moutong, dan Brimob Polda Sulteng menangkap 3 warga Palu bersama 4 orang warga negara asing (WNA) yang juga diduga ISIS di Desa Marantale, Kecamatan Simiu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu 13 September 2014 lalu.

3 warga Palu itu bernama M Irfan (21), Saiful Priatna alias Ipul (29), dan Yudit Chandra alias Ichan (28), yang semua berdomisili di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli.

Sedangkan empat orang WNA asal Turki yang diduga anggota ISIS itu bernama, Abdul Basyit, Ahmed Bozoghlan, Atlinci Bayram, Alphin Zubaidan.

Pemilik Kontrakan Kaget

Sementara itu, pemilik rumah Welem mengaku kaget setelah mengetahui rumah yang dikontrakannya di Jalan Banteng, Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, disewa oleh sekelompok orang yang diduga jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Jelas kaget karena saya tidak tahu kalau yang menyewa rumah saya orang yang diduga jaringan ISIS," tutur dia kepada Liputan6.com usai tim Densus 88 Antiteror Polri bersama Brimob Polda Sulteng menggeledah rumah yang dikontrakannya.

Menurut dia, sekelompok orang yang diduga ISIS tersebut berjumlah enam orang dan menyewa dua rumah kontrakan miliknya, sejak Agustus 2014 lalu.

"Pertama mereka masuk mengaku sebagai mahasiswa asal Kabupaten Tojo Una-una. Saya tidak tahu juga namanya dan langsung terima saja menyewa rumah kontrakan saya dengan satu kontrakan Rp 700 ribu per bulan. Sekarang ini sebenarnya mereka harus bayar lagi untuk bulan kedua, tapi mereka sudah ditangkap," beber Welem.

Welem juga mengaku, tidak mengetahui persis aktivitas dari enam orang itu. Karena imbuh dia, hampir setiap hari dua pintu rumah kontrakan yang disewa itu terkunci. "Pintunya memang selalu terkunci dan lampunya juga tidak pernah menyala kalau malam," jelas dia.

Meskipun demikian, ciri-ciri dari keenam orang tersebut diketahui. "Mereka itu masih muda, usianya semua di bawah 30-an tahun. Ciri-cirinya yang pasti kayak orang Palu dan tidak ada saya lihat orang asing," pungkas Welem.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini