Liputan6.com, Karawang - Peningkatan hasil pertanian menjadi salah satu fokus penting Kabupaten Karawang. Salah satu hasil pertanian yang digenjot Pemkab Karawang adalah padi. Untuk meningkatkan produktivitas Padi, Kabupaten Karawang menerapkan Tekhnologi Spesifik Lokasi.
Pada awal April lalu, seperti yang tercantum dalam website Kabupaten Karawang, Bupati Karawang H. Ade Swara melakukan Panen Raya Padi dengan menggunakan Metode IPAT – BO dalam proses penanamannya. Panen perdana itu dilakukan di lokasi kelompok Tani Sri Mulya II Desa Tegalsari Kecamatan Cilamaya Wetan.
Mengawali sambutannya, Bupati Karawang menyampaikan, bahwa sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam Pembangunan Daerah dan Nasional. Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap Ketahanan Pangan, tapi sekaligus memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh, baik menyangkut pendapatan petani itu sendiri, pendapatan daerah, maupun penyerapan tenaga kerja.
Advertisement
"Pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu prioritas utama yang dilaksanakan di Kabupaten Karawang dalam upaya peningkatan produksi padi melalui penerapan teknologi antara lain: penggunaan varietas unggul, pemupukan berimbang, penggunaan bahan organik, keserempakan tanam pengendalian organisme pengganggu tanaman secara bijaksana, serta penerapan teknologi panen dan pasca panen, ”ungkapnya.
Tercatat Kabupaten Karawang saat ini mempunyai luas lahan 175.327 hektare dengan rincian, lahan sawah seluas 97.529 ha dan lahan kering seluas 77.798 ha. Pada tahun 2013 lalu capaian produksi padi Kabupaten Karawang sebesar 1.507.002 ton GKP melebihi target rencana pencapaian produksi tahun 2014, yaitu sebesar 1.435.012 ton GKP atau setara dengan 774.461 ton beras
Menurut Bupati, seiring meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas pembangunan, kebutuhan lahan akan meningkat dengan pesat, sementara itu ketersediaan lahan pada dasarnya tidak berubah.
"Peningkatan kebutuhan lahan untuk suatu kegiatan sudah barang tentu akan mengurangi ketersediaan lahan untuk kegiatan lainnya, baik kebutuhan lahan untuk perumahan, jasa, industri dan fasilitas umum lainnya. Kondisi tersebut ditunjang oleh beberapa ancaman terhadap lahan pertanian, seperti kebutuhan ekonomi dan tergiur akan harga lahan yang tinggi, serta berkurangnya minat generasi muda untuk bekerja dan berusaha di sektor pertanian," tandasnya.
Bupati Karawang ini juga mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk bisa mempertahankan Karawang sebagai lumbung padi.
"Upaya perluasan lahan pertanian (ektensifikasi) rasanya sulit dilakukan, maka dari itu yang bisa kita upayakan adalah meningkatkan produksi persatuan luas lahan (intensifikasi), serta show window pertanian yang ramah lingkungan, dan yang hari ini kita panen hasilnya merupakan salah satu jawaban dari intensifikasi tersebut, sehingga ke depan kita dapat mempertahankan target produksi padi di Kabupaten Karawang," ucapnya.
Sebagai Kabupaten yang terletak di timur Ibukota, oleh Pemprov DKI Jakarta, Karawang juga diharapkan dapat menjadi pemasok utama hasil pertanian bagi kebutuhan warga ibu kota. (Adv/Gil)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.