Liputan6.com, Banyuwangi - Perkembangan teknologi yang makin canggih dimanfaatkan betul oleh Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan kabupaten berjuluk `The Sunrise of Java`, Pemkab Banyuwangi melakukan terobosan dengan merilis aplikasi berbasis Android bekerja sama dengan Telkomsel.
Dalam website Kabupaten Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pendekatan promosi wisata harus selalu relevan dengan perilaku pasar. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara kelima terbesar pengguna telepon pintar (smartphone). Mengutip riset Yahoo! dan Mindshare, pengguna smartphone di Indonesia mencapai 41 juta pada pertengahan 2013 dan akan menjadi 103,7 juta pengguna dalam tiga tahun mendatang.
”Penetrasi penggunaan smartphone diprediksi akan terus naik, termasuk yang berbasis sistem operasi Android. Sistem operasi Android sedang melejit mengalahkan sistem operasi yang lainnya. Karena itu, kami meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android,” ujar Bupati Anas.
Advertisement
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengguna internet di Indonesia hingga akhir 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang. Mayoritas di antaranya mengakses internet melalui telepon seluler atau ponsel. Pasar itulah yang dibidik oleh Banyuwangi untuk mempromosikan sektor pariwisatanya.
”Hampir setengah dari para pengguna internet adalah kaum muda yang bisa dikategorikan sebagai kelas menengah. Mereka adalah penggerak pasar sektor pariwisata,” tutur Bupati Anas.
Peluncuran aplikasi tersebut digelar di Taman Budaya Jawa Timur di Surabaya, Jumat (11/4/2014). Hari itu juga ditandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Pemkab Banyuwangi dan Telkomsel untuk mendorong promosi wisata daerah, baik melalui sarana teknologi informasi maupun pemasaran luar ruang. Pihak Telkomsel diwakili oleh Executive VP Telkomsel Jawa Bali Yetty Kusumawati.
Terkait kerja sama dengan Telkomsel, Anas mengatakan, pihaknya mengapresiasi peran serta operator telekomunikasi dalam memajukan daerah.
”Tentu pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendirian. Telkomsel sebagai operator milik pemerintah Indonesia sangat berperan ikut membantu kami,” ujarnya.
Sejumlah kerja sama yang dilakukan antara lain dalam bentuk location based advertising di mana semua pengguna Telkomsel yang memasuki Banyuwangi akan menerima SMS pemberitahuan tentang daerah-daerah wisata yang ada di kabupaten tersebut.
”Jadi kalau Anda lewat Banyuwangi, akan terima itu SMS. Dari sana informasi bisa didapatkan, selain dari saluran lain seperti aplikasi Android, media massa, dan sebagainya,” tutur Bupati Anas.
Internet menjadi salah satu rujukan informasi utama. Informasi tidak hanya dari dari pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah, tapi juga dari pihak lain seperti blogger maupun rekomendasi teman. Secara berkala, Banyuwangi mengundang media massa, blogger, dan tokoh-tokoh berpengaruh untuk datang.
”Dari sanalah informasi menyebar. Kami mengoptimalkan media konvensional dan social media, mulai dari Twitter, Facebook, Youtube, Path, dan Instagram,” beber Bupati Anas.
Dengan berbagai promosi itu, sektor pariwisata di Banyuwangi terus bergeliat menjadi penopang ekonomi masyarakat setelah sektor pertanian dan industri pengolahan.
Bupati Anas mengatakan, semua sektor industri kreatif yang berbasis pariwisata mengalami peningkatan kinerja. Mulai dari sektor jasa hiburan kebudayaan, sektor kuliner yang terepresentasi dari nilai tambah restoran, sektor perhotelan, sektor tekstil dan kerajinan, serta sektor industri.
Lebih lanjut, Anas mengatakan perkembangan sektor industri berbasis wisata tersebut selaras dengan pertumbuhan sektor pertanian yang berdasarkan data BPS terjadi nilai tambah dari Rp 12 triliun menjadi Rp 13,9 triliun.
”Ini bukti bahwa integrasi antar-sektor, yaitu dari sektor primer (pertanian) ke sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier (jasa, termasuk wisata), berlangsung dengan baik, sehingga pertumbuhan ekonomi merata,” kata Bupati Anas.
Pada Jumat-Sabtu lalu, di Taman Budaya Jawa Timur, Kota Surabaya diselenggarakan atraksi seni budaya serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Banyuwangi turut serta sebagai peserta pameran. (Adv/Gil)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.