Sukses

Kunjungan Wisman ke Singapura Melonjak 252 Persen, Indonesia Penyumbang Turis Asing Terbanyak

Indonesia menyumbang sekitar 20 persen jumlah kunjungan turis asing ke Singapura pada April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Perlahan-lahan, sektor pariwisata Singapura kembali bergeliat. Indikasi perbaikan ditunjukan lewat data resmi Singapore Tourism Board (STB) perihal jumlah kunjungan wisatawan asing yang meningkat 252 persen pada kuartal I/2022, dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Pada April 2022, jumlah turis asing yang berkunjung ke negeri singa mencapai 294.300 orang yang merupakan angka kunjungan turis asing tertinggi sejak Februari 2020. Indonesia menempati ranking pertama penyumbang turis asing terbanyak.

"Indonesia menjadi pasar terbesar Singapura, terutama di bulan ini. Istilahnya nomor satu yang kunjungi Singapura. Jumlahnya 58.270 pengunjung, naik dari 13.620 di bulan Maret 2022," kata Indriati Permanasari, Manager Singapore Tourism Board dalam Press Briefing SingapoReimagine, Selasa, 24 Mei 2022.

Tingginya kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Singapura disinyalir memanfaatkan momentum libur Lebaran yang berdurasi cukup panjang. Mohamed Firhan Abdul Salam, Singapore Tourism Board’s Area Director Indonesia, menjelaskan rata-rata turis Indonesia menghabiskan waktu di Singapura selama tujuh hari, lebih lama dibandingkan sebelum pandemi.

"Sebelum pandemi rata-rata tiga hari," ujarnya.

Firhan mengakui pihaknya tak membedah lebih lanjut tujuan para turis Indonesia berlibur ke Singapura. Angka yang disebut itu termasuk mereka yang hanya ingin berpelesir, kunjungan bisnis, maupun yang berobat. Peningkatan kunjungan itu juga merupakan efek penerapan skema Vaccinated Travel Framework yang diberlakukan sejak April 2022.

Pengunjung yang telah divaksinasi penuh, minimal dua dosis, tidak lagi diwajibkan menjalani karantinas tes Covid-19 untuk masuk ke Singapura. Hal itu membuat turis lebih nyaman dan leluasa. Singapura pun menyambut baik peningkatan durasi tinggal para wisatawan mancanegara.

"Dengan menghabiskan waktu lebih lama, mereka punya waktu untuk mengeksplorasi (Singapura) lebih dan menghabiskan (uang) lebih banyak, yang tentu saja baik bagi kami," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sustainable Destinasi

Dalam kesempatan itu, Singapura kembali mengumumkan kampanye pemulihan pariwisata mereka yang bertajuk SingapoReimagine. Lewat kampanye itu, STB berharap wisatawan bisa mengeksplorasi destinasi wisata yang ada di Singapura lebih dalam.

"Selama pandemi, kami telah mempersiapkan momentum menyambut kembali wisatawan asing," ucap Indri.

Pemerintah Singapura, kata dia, menyiapkan beragam destinasi berbeda, baik membuat yang benar-benar baru maupun meremajakan destinasi yang ada. Destinasi didominasi dengan elemen alam, merespons kebutuhan para traveler saat berwisata setelah pandemi. Di samping, pihaknya meyakinkan bahwa destinasi yang dikunjungi itu benar-benar aman.

"Dengan protokol kesehatan yang ada, wisatawan tidak perlu khawatir," ujarnya.

Negara kota itu juga berkomitmen menjadi sustainable destination. Banyak taman dengan tanaman dan pepohonan hijau bisa diakses di tengah kota. Ada pula destinasi yang dirancang untuk mendukung program pemerintah mewujudkan praktik keberlanjutan, termasuk membuat peta jalan sebagai panduan bagi pelaku industri yang terlibat.

"Singapura memiliki visi untuk memposisikan Singapura sebagai City in Nature, di mana touch point yang ada hanya tinggalkan sedikit jejak karbon. Ini salah satu yang digiatkan pemerintah Singapura," terang Indri.

3 dari 4 halaman

Beragam Event

Di sisi lain, Singapura kembali membangkitkan sektor MICE yang terpuruk akibat situasi pandemi di negeri itu. Sejumlah event berskala internasional sudah masuk daftar agenda, termasuk Balap F1 yang sempat terhenti karena kondisi pandemi Covid-19.

Firhad menyebut ajang itu akan kembali digelar pada 30 September hingga 2 Oktober 2022 di Marina Bay Sands. Panitia juga merilis sejumlah artis pendukung acara yang akan hadir, seperti DJ Marshmello, Westlife, dan Greenday.

"Tiket penjualannya lumayan bagus, almost all sold out," kata Firhad.

Pihak Singapura dan F1 juga sudah menyepakati perpanjangan kontrak hingga tujuh tahun ke depan. Dengan demikian, ajang balap mobil itu setidaknya akan menjadi acara tahunan Singapura hingga 2030 mendatang.

Singapura juga merancang festival wellness yang akan berlangsung pada 3--12 Juni 2022. Lebih dari 120 acara disiapkan dari seluruh penjuru Singapura yang bisa diikuti baik online maupun offline, termasuk di dalamnya mencakup kuliner sehat dan perawatan kebugaran.

"Sebagai efek pandemi, banyak orang menyadari bagaimana pentingnya wellbeing," kata dia.

4 dari 4 halaman

Gandeng 3 Influencer

Agresifnya Singapura mempromosikan pariwisatanya turut melibatkan tiga influencer Indonesia yang tinggal di Singapura. Mereka adalah Sarah Sechan, Marissa Nasution, dan Denada Tambunan.

Masing-masing memiliki peran mempromosikan sisi berbeda dari berwisata di Singapura. Sarah Sechan, misalnya, didapuk untuk mengeksplorasi wisata kuliner di Singapura. Salah satu yang dipromosikannya adalah pengalaman minum teh sore di Chinatown.

"Kebetulan di singapura punya variety of food. Semua ada, mau lokal atau internasional, dari halal - nonhalal. Murah dan fine dining. Karena hobi makan, jadi cocok, pas," ucapnya.

Sementara, Marissa ditunjuk untuk mempromosikan wisata wellness dan sustainability. Salah satu destinasi yang direkomendasikannya adalah menikmati layanan spa garam di Pablo Blau dan bersepeda di Pantai Timur Singapura. 

"Kita sekeluarga outdoorsy people. Suka banget habiskan waktu bersama nature...Apalagi, anakku masih kecil, 2 dan 4 tahun. Masih full energy yang bisa dihabiskan being outside," kata dia.

Terakhir, Denada Tambunan ditunjuk untuk mempromosikan atraksi dan tur baru di Singapura. Salah satunya dengan tur gang ke Chinatown. Pengunjung akan bisa menikmati pengalaman memecahkan misteri kasus pembunuhan yang biasanya dinikmati di dalam ruang tertutup. Selain itu, ia juga bersemangat menceritakan pengalaman mencari lokasi-lokasi unik untuk membuat konten video zumbanya.

"Kebetulan saat pertama kali buat video zumba itu saat pandemi. Dibuat adalah di tengah kota, ada patung merlion dan gedung-gedung tinggi bisa kelihatan di situ," celotehnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.