Sukses

Dampak Pandemi dan Perubahan Iklim pada Kesehatan Kulit

Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim dapat memengaruhi skin barrier, karena itu perlu kulit dirawat demi kesehatan tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia ternyata dapat memengaruhi kondisi kulit seseorang. Hal tersebut terjadi karena penggunaan masker, perubahan aktivitas karena lebih banyak di rumah.

"Kita di rumah terus, dan ada masalah-masalah yang disebabkan karena penggunaan masker. Hal lain adalah tentang perubahan iklim atau climate change," ujar dermatolog, dr. Arini Widodo, Sp.KK, saat "The Calming Series Launch: Kunci Kulit Cantik dan Sehat di Iklim Tropis" secara daring, Kamis, 21 Oktober 2021.

Perubahan iklim juga dapat memengaruhi kulit. Kondisi Indonesia yang sudah panas menjadi lebih panas dengan adanya perubahan iklim.

"Kita juga punya yang namanya extreme weather (cuaca ekstrem). Oleh karena itu, kulit juga perlu beradaptasi dengan perubahan iklim ini yang menjadi lebih panas, dan cuaca yang sering berganti-ganti. Pancaran sinar matahari yang sangat hebat juga dapat mempengaruhi kulit, dan dengan adanya climate change mengundang polusi yang lebih banyak lagi," papar dokter Arini.

Dokter Arini menuturkan, hal-hal tersebut yang bisa memengaruhi kulit yang membuat kita perlu lebih konsentrasi seiring perubahan-perubahan. Dampak perubahan-perubahan tersebut yang dikhawatirkan terjadinya kerusakan penahan atau barrier kulit.

"Kenapa? Karena kulit kita organ terluas dan terdepan. Setiap kali kita kena sinar matahari, maka yang terkena kulit duluan. Begitu juga jika terjadi polusi, maka yang terkena juga kulit lebih dulu," kata dokter Arini.

Dokter Arini menambahkan, kulit melindungi seluruh organ yang ada dalam tubuh kita. "Kulit merupakan barrier yang sangat penting bagi seluruh kesehatan kita. Kalau barrier-nya bagus, maka semua itu tidak masuk ke dalam kulit kita," imbuhnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangan Berlebihan

Arini juga mengingatkan, bahan-bahan skincare juga bisa merusak skin barrier seseorang, apabila tidak digunakan secara benar. Oleh karena itu, over washing dan over exfoliating bisa juga merusak skin barrier.

Untuk melindungi kulit dari semua itu, Rose All Day Cosmetics meluncurkan rangkaian produk terbaru untuk melindungi skin barrier. Produk tersebut berupa serum, pelembap, dan sleeping mask.

"Produk-produk tersebut sangat mudah menyerap pada kulit. Mereka juga bisa menggunakannya pada pagi atau malam hari selama 24 jam," ujar Co-Founder dari Rosé All Day Cosmetics, Tiffany Danielle.

3 dari 4 halaman

Mengandung Bakteri

Tiga produk yang diluncurkan Rose All Day Cosmetics adalah The Big Calm Serum. Serum tersebut mengandung Lactobacillus ferment. Gunanya untuk memperkuat skin barrier, meningkatkan elastisitas, dan melembapkan wajah.

"Produk lain adalah 24 Hours Hydro Surge Moisturizer. Pelembap dengan water based ini bisa menghidrasi kulit wajah secara maksimal sehingga kulit bisa lebih cerah," imbuh Tiffany.

Sementara, Electroclyte Sleeping Mask berguna untuk menyeimbangkan power of hydrogen (pH). PH merupakan kadar derajat keasaman pada kulit.

Selain Lactobacillus ferment, produk tersebut juga mengandung calendula extract, niacinamide, hyaluronic acid, glycerin, adenosine, dan allantion. Bahan-bahan tersebut berguna untuk kulit agar lebih lembut, cerah, dan sehat.

4 dari 4 halaman

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.