Sukses

Siapkan 122 Tempat Wisata Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19, Bupati Bandung Tanya Kapan Vaksin Didistribusikan

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Bandung menyiapkan 122 tempat wisata untuk dijadikan sentra vaksinasi Covid-19. Hal itu sebagai bentuk dukungan daerah dalam mengoptimalkan program 1 juta vaksinasi per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 26 Juni 2021. Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja menaikkan targetnya menjadi dua juta dosis vaksin per hari mulai Agustus 2021.

Namun, pelaksanaan di lapangan tidak semulus yang diharapkan. Contohnya, Kabupaten Bandung. Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku stok vaksin mereka saat ini sudah habis. Padahal, baru sekitar 11 persen warganya yang divaksinasi Covid-19 secara penuh dan 39 persen lainnya baru mendapatkan dosis pertama.

"Target kami di akhir 2021, dari 3,62 juta penduduk, targetnya 80 persen sudah divaksinasi. Kita rekrut 800 tenaga kesehatan untuk vaksinasi supaya kita tidak lumpuh. Tapi tolong, distribusikan vaksin segera. Ingat, vaksinnya kapan mau turun?" kata Dadang dalam jumpa pers virtual VANIC (Vaksinasi Asyik di Tempat Piknic), Selasa, 28 Juli 2021.

Tak hanya menyiapkan tempat wisata, Dadang juga mengaku sudah menambah 800 tenaga kesehatan yang dipersiapkan sebagai vaksinator. Dalam tahap pertama, Kabupaten Bandung kemarin menggelar vaksinasi di Cicalengka Dreamland yang menargetkan 600 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Menurut dia, memanfaatkan tempat wisata sebagai sentra vaksinasi merupakan salah satu solusi yang positif bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung. Ia menyebut kondisi tempat wisata di daerahnya sangat memprihatinkan, terlebih setelah pemerintah memutuskan memperpanjang pemberlakuan PPKM Level 4 di wilayah tersebut.

"Mohon disampaikan di dalam rakor agar PHRI diperhatikan, jangan sampai kolaps," ujarnya yang ditujukan kepada Menparekraf Sandiaga Uno.

Menparekraf merespons dengan menyatakan akan menyampaikan hal tersebut ke dalam rakor. Ia pun meminta semua pihak agar tak ragu divaksinasi, apalagi langkah itu terbukti efektif melindungi dari risiko berat terpapar penyakit. "Efektivitas vaksinasi terbukti, 80 persen yang sakit saat ini adalah yang belum divaksin. Jadi, enggak perlu ragu, jangan tanya-tanya mereknya apa. Vaksin sekarang seribu kali lebih baik daripada menunggu vaksin terbaik yang belum ada," kata Sandiaga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kartu Vaksin

Dadang juga mengusulkan agar kartu vaksin dijadikan syarat untuk memasuki tempat wisata. Hal itu berlaku untuk semua pengunjung sekaligus membantu agar tempat wisata tidak sampai kolaps.

"Bagaimana tingkat pengawasannya? Pak Camat, Pak Kapolsek, dan Pak Danramil sudah buat aturan SOP-nya. Di tempat wisata juga ada Satgas Covid-nya. Kalau melanggar, tidak memakai masker, jangan dimasukkan," imbuh dia.

Hal tersebut ditanggapi Menparekraf dengan positif. Ia merujuk pada contoh kasus di Italia dan Prancis yang lebih dulu menerapkan aturan bahwa siapapun yang mau berwisata, harus sudah divaksinasi.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa vaksin hanya salah satu instrumen pencegahan. Protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menekan mobilitas, tetap harus dijalankan selama herd immunity belum terbentuk.

"Jadi, setelah vaksinasi jangan langsung ngerasa kebal. 5 M tetap harus dijalankan," kata Menparekraf.

3 dari 4 halaman

3 Pendekatan

Selain menunggu percepatan vaksinasi, Dadang mengungkapkan ada tiga langkah agar terjadi percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bandung Barat. Pertama adalah dengan menciptakan tempat industri pariwisata yang disesuaikan dengan kekhasan masing-masing kecamatan.

"Misalnya di Majalaya ada borondong, Cililin ada wajit. Ada juga daerah Pangalengan, dari susu hasilkan permen dan lain-lain," kata dia.

Berikutnya adalah pemberian bantuan dana untuk UMKM. Terakhir, penguatan strategi marketing yang disesuaikan dengan industri 4.0. Selain mengandalkan penjualan online, pihaknya mengaku sedang menyiapkan pasar modern di Majalaya untuk menampung hasil produksi petani dan ekonomi kreatif dengan tujuan ekspor.

"Singapura, Malaysia, Jepang itu kebanyakan sayur mayurnya dari Kabupaten Bandung," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Jangan Kendor 5M Seusai Vaksinasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.