8 Gaun Malam Miss Universe dari Asia Tenggara di Preliminary Competition

Miss Universe Malaysia 2020, Francisca Luhong James menampilkan gaun bustier ombre monokromatik berwarna putih dan hitam. Gaun malam tersebut telah didesain pada September 2020 lalu, setelah Francisca resmi dinobatkan sebagai Miss Universe Malaysia.

Sang perancang, Rizman Ruzaini, menceritakan kisah dibalik gaun malam itu lewat akun Instagram pribadinya. Gaun indah tersebut diadaptasi dari kisah Putri Santubong yang suka menenun kain, si putri memiliki karkter putih sebersih hatinya.

Rizman memilih siluet ramping dan sopan pada gaun malam Miss Universe Malaysia ini. Motif bunga terung pada gaun itu mewakilkan elemen Borneo. Manik-manik rumit tersebut dijahit tangan oleh pengrajin.

Amanda Obdam melaju mewakili Thailand di Preliminary competition dengan gaun emasnya yang menyilaukan. Busana tersebut adalah buatan Donnawat Perkchinnaworn dari rumah mode Valentier Atelier.

Dalam akun Instagram rumah mode itu, mereka mengungkapkan arti dibalik gaun malam itu. Sang desainer terinspirasi dari kembang api. Mereka mengatakan bahwa kembang api mewakili kecantikan dan kekuatan wanita, sama seperti seberapa keras dan mempesonanya kembang api saat dinyalakan.

Semburan dari kembang api yang meriah juga melambangkan perayaan pencapaian yang besar di hidup Amanda.Gaun dua potong ini menggambarkan modernitas dan ketangkasan dari wanita modern yang berpikiran universal.

Setiap potongan kecil kristal dan payet disulam menggunakan tangan untuk menciptakan dinamika bentuk ledakan kembang api. Dibutuhkan lebih dari 720 jam untuk menyelesaikan gaun tersebut.

Lagi-lagi Miss Universe asal Singapura berhasil menarik perhatian publik dengan gaun malamnya. Sebelumnya ia juga berhasil menjadi sorotan berkat kostumnya yang bertuliskan “Stop Asian Hates”.

Bernadette Belle tampil berbeda dari kontestan lainnya. Ia melangkah di atas panggung dengan gaun asimetris berwarna pink yang mencolok.

Gaun itu adalah rancangan alejandro Fajardo. Gaun itu memberikan kesan Berani, menyenangkan, dan tidak biasa.

Rabiya Mateo memukau para penonton dengan gaun one shoulder warna kuningnya. Warna kuning yang dipilih menggambarkan kegembiraan dan perayaan.

Gaun tersebut dihiasi oleh payet-payet yang bergemerlap. Desain busana itu dilengkapi dengan ekor gaun menjuntai yang dikibaskan Rabiya saat penampilannya berlangsung.

Miss dari Myanmar mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Dia kehilangan koper yang berisi gaun malamnya. Namun, kejadian itu tidak mematahkan semangatnya.

Thuzar Wint Lwin tetap tersenyum dan melangkah bersama gaun merah berpotogan silang pada bagian atasnya. Pada akun Instagramnya, ia berkata bahwa gaun yang dikenakannya tersebut disediakan oleh organisasi Miss Universe.

Sarita Reth tampil dengan gaun terompet asimetris berwarna teal rancangan Rian Fernandez. Dalam akun Instagram si desainer ia mebagikan makna dibaliknya.

Gaun tersebut terinspirasi dari Sampot yang juga dikenal sebagai jiwa nasional Kamboja. Pola sulaman manik-maniknya mengambil salah satu legenda Kamboja yakni Garuda yang menggambarkan kekuasaan dan bangsawan.

Warna teal yang dipilih melambangkan ketenangan yang merepresentasikan tradisi budaya negara bersahabat. Gaun itu dipenuhi dengan hiasan payet, rhinestones, kristal swarovski yang sepenuhnya disulam tangan.

Miss asal Laos tampil anggun di hadapan para juri. Christina Lasasimma berjalan dalam balutan gaun malam yang memperlihatkan siluet ramping tubuhnya.

Gaun tersebut memiliki split berpotongan tinggi. Nampak payet bermotif bunga menghiasi gaunnya. Warna nude menjadi pilihan Miss Universe asal Laos satu ini. (Jihan Karina Lasena)