Sukses

Kenali 5 Tanda Dehidrasi pada Balita, Salah Satunya Bibir Kering

Orangtua wajib memperhatikan perkembangan balitanya, terlebih soal beberapa tanda dehidrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak dapat mengalami dehidrasi karena beragam hal, seperti sakit, cuaca panas, hingga kehilangan air dari tubuh. Secara umum, dehidrasi berbahaya bagi semuanya karena dapat menyebabkan infeksi aluran kemih (ISK) dan masalah ginjal.

Namun, hal ini sangat berbahaya bagi anak kecil, yang tidak selalu dapat mengkomunikasikan masalah. Maka dari itu, sangat penting memahami gejala kehausan dan perlu bertindak dalam hal pencegahan.

Lantas, apa saja tanda-tanda balita mengalami dehidrasi? Simak rangkuman selengkapnya seperti dilansir dari laman Times of India, Senin (2/11/2020) berikut ini.

1. Bibir kering dan pecah-pecah

Kedua tanda ini adalah tanda dehidrasi paling umum dan awal pada balita. Sudut mulut pecah-pecah, bibir kering dan pembentukan air liur lebih sedikit, semuanya merupakan tanda peringatan dehidrasi.

2. Popok kering

Balita sangat sering buang air kecil. Dalam tiga hingga empat jam, popok mereka benar-benar basah dan perlu diganti. Jika Anda melihat penurunan frekuensi buang air kecil mereka, maka Anda tidak boleh menganggap enteng situasinya. Setiap urine yang gelap dan pekat bisa menjadi tanda dehidrasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Tak ada air mata saat menangis

Kehilangan air yang berlebihan dari tubuh juga dapat membuat balita rewel. Dapat menjadi sulit untuk menangani mereka dan jika mereka menangis mereka tidak akan meneteskan air mata. Kedua hal ini menunjukkan bahwa kadar air di dalam tubuh telah menurun.

4. Rasa kantuk yang berlebihan

Dehidrasi memengaruhi suasana hati anak dalam beberapa cara. Hal tersebut membuat mereka lesu dan sangat mengantuk. Mereka akan mulai tidur lebih lama dari biasanya. Mata, pipi, dan bagian di atas kepala akan tampak cekung.

5. Napas cepat atau detak jantung cepat

Kehilangan air menyebabkan kelelahan dan juga meningkatkan detak jantung dan kecepatan pernapasan. Mereka tidak akan tertarik beraktivitas apa pun.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Jika Anda melihat salah satu gejala dehidrasi, tingkatkan asupan cairan. Cairan rehidrasi oral yang dirancang untuk menggantikan elektrolit dan gula adalah yang terbaik untuk mengatasi masalah ini.

Berikan cairan ini setiap jam kepada bayi. Sup bening, es mambo, dan es chips juga dapat membantu anak kecil yang sudah dewasa. Jika balita terlihat setengah pingsan, berulang kali muntah atau tidak buang air kecil sama sekali selama lebih dari empat jam maka segera periksakan ke dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.