Sukses

Donald Trump Hapus Tongass Alaska dari Daftar Hutan yang Dilindungi

Hutan Tongass di tenggara Alaska termasuk salah satu kawasan hutan hujan yang masih tersisa di dunia.

Liputan6.com, Jakarta -  Saat Indonesia sedang dihebohkan dengan proyek pembangunan di Pulau Rinca, Taman Nasional (TN) Komodo, NTT, di Amerika Serikat (AS) juga terjadi kontroversi seputar lingkungan hidup. Kali ini karena kebijakan terbaru dari Presiden Donald Trump.

Trump menghapuskan Hutan Nasional Tongass Alaska dari daftar hutan yang dilindungi sejak 20 tahun lalu itu. Dilansir dari Live Science, Jumat (30/10/2020), artinya jutaan hektare Hutan Tongass yang termasuk hutan belantara ini legal untuk dibakar dan ditebang pohonnya demi pembangunan jalan.

Padahal, hutan Tongass adalah salah satu hutan terbesar di tenggara Alaska, hutan hujan yang tersisa di dunia. Keberadaannya berperan sebagai paru-paru dunia dalam menyaring dan menyerap sembilan persen karbon yang berasal dari Amerika Utara.

"Kalau hutan hujan tropis adalah paru-paru dunia, Tongass adalah paru-paru Amerika Utara," ucap Kepala Ilmuwan Proyek Warisan Liar Earth Island Institute, Dominick DellaSal.

Hutan ini adalah harapan terakhir Amerika, rumah bagi sejumlah pohon kuno, serta satwa liar, seperti beruang cokelat hingga salmon liar yang hidup di sungai di area hutan tersebut.

Sejak 2001, hutan ini dilindungi dari upaya penebangan dan pembangunan jalan oleh mantan Presiden AS Bill Clinton. Namun, mulai 29 Oktober 2020, hutan ini tak lagi terlindungi, sehingga penebangan dilegalkan untuk membangun jalan dengan cara menebang pohon di wilayah hutan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebakaran Hutan

Keputusan ini dianggap sebagai salah satu kemunduran pembangunan yang dilakukan Presiden Trump. Tercatat sejak masa kepresidenannya telah terjadi penebangan di Alaska dan Pacific Nothwest.

Dampak buruk kondiri itu sebenarnya sudah terjadi. Bulan lalu, lebih dari setengah juta orang di negara bagian Oregon mengungsi akibat kebakaran hutan mematikan yang berkecamuk di seluruh Pacific Northwest.

Dipicu angin yang sangat panas dan kering, asap menyapu negara bagian. Gubernur Kate Brown mengatakan, jumlah pasti korban jiwa belum diketahui, meski setidaknya ada tiga yang dikonfirmasi. Lebih dari 100 kebakaran hutan saat ini menghanguskan sejumlah wilayah di 12 negara bagian AS di pesisir barat.

Oregon, California, dan Washington telah menanggung beban terbesar dari kebakaran hutan yang dalam beberapa kasus telah menghancurkan seluruh kota, menurut laporan BBC. Sekitar 4,4 juta hektare hutan hangus, berdasarkan laporan National Interagency Fire Center.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.