Sukses

Serupa tapi Tak Sama, Apa Bedanya Daging Kambing dan Domba?

Seperti daging kambing, daging domba relatif mudah didapatkan di Indonesia dan sangat mudah dikreasikan pada beragam hidangan.

Liputan6.com, Jakarta -  Daging domba memang belum terlalu populer di Indonesia, bahkan banyak orang yang keliru saat membedakannya dengan daging kambing. Saat perayaan Idul Adha misalnya, kambing biasanya jadi pilihan utama untuk hewan kurban. Ada juga yang memilih domba tapi tentunya tidak sebanyak kambing. Meski begitu, daging domba punya beberapa kelebihan dibandingkan daging kambing.

"Tekstur daging domba jauh lebih lembut dibandingkan daging kambing. Selain itu, cita rasa gurih dalam daging domba juga menandakan tingginya kadar gizi yaitu protein dan vitamin B juga zat besi pada produk tersebut," jelas Valeska selaku Country Manager MLA (Meat and Livestock Australia ) untuk Indonesia dalam peluncuran virtual kampanye #Lambassador, Selasa, 27 Oktober 2020.

Kampanye #Lambassador dimulai dari Oktober 2020 hingga Februari 2021. Melalui kampanye ini, MLA ingin lebih lanjut memperkenalkan konsumen Indonesia pada daging domba Australia.

Valeska menambahkan, mengonsumsi daging domba jadi pilihan tepat yang bisa dilakukan dalam upaya memenuhi asupan protein dalam tubuh. Daging domba memiliki kandungan protein yang cukup tinggi hingga mencapai tiga kali kandungan dalam daging unggas.

Daging domba termasuk sumber protein tinggi yang relatif masih jarang dipadankan dalam masakan sehari-hari di Indonesia. Padahal, daging domba relatif mudah didapatkan di Indonesia dan sangat mudah dikreasikan pada hidangan sehari-hari.

Hal senada juga diungkapkan Chef Vania Wibisono. Menurut wanita yan pernah menempuh pendidikan seni kuliner di Amerika Serikat ini, kambing dan domba memang hampir serupa, tapi memiliki anatomi tubuh yang berbeda. Tekstur daging keduanya juga memiliki perbedaan yang cukup terlihat.

Menurut Chef Vania, daging kambing cenderung punya tekstur yang lebih keras dibandingkan daging domba, sehingga membutuhkan teknik memasak yang berbeda pula.

"Memasak daging kambing harus slow cook untuk melemaskan otot-ototnya karena kaku. Kalau daging domba memang sudah empuk sejak awal jadi bisa langsung di-grill tanpa memakan waktu yang lama. Daging domba bisa di-grill atau stir fry sedikit saja dan sudah empuk. Kita juga bisa menggunakan resep makanan yang terbuat dari daging kambing untuk diaplikasikan pada hidangan daging domba," terang Chef Vania.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Domba Australia

"Resep daging kambing bisa diaplikasikan. Bedanya, proses memasak daging domba waktunya lebih singkat karena dimasak sebentar sudah empuk dan bisa cepat dimakan. Bikin makanan yang sehat bisa juga pakai daging domba, karena proteinnya sangat tinggi," sambungnya.

Untuk lebih mempopulerkan daging domba, MLA berusaha memperkenalkan konsumen Indonesia pada daging domba Australia yang berkualitas serta kenikmatan dari olahan daging domba.

"Sekiatr 90 persen daging domba Australia diberi makan rumput, sehingga daging domba Australia secara alami lebih lembut dan ringan. Beragam produk dan potongan daging domba Australia cocok untuk berbagai teknik dan resep memasak karena tekstur, profil rasa, dan kualitasnya yang sesuai untuk berbagai hidangan, termasuk hidangan Indonesia," terang Corporate Chef MLA Samuel Burke dalam kesempatan yang sama.

Daging domba Australia dinikmati lebih dari 100 negara di seluruh dunia karena memiliki standar khusus mulai dari peternakan hingga pengolahan untuk memastikan kualitas dagingnya. Selain itu, daging domba Australia juga dijamin halal.

"Sistem produksi dan integritas Australia memastikan bahwa kami mengirimkan domba berkualitas secara konsisten ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Daging merah Australia juga aman untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia karena status halal daging kami telah diakreditasi oleh Majelis Ulama Indonesia," ucap Valeska.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.