Sukses

Pose Atlet Kriket Bangladesh Pakai Gaun Pengantin Mendadak Jadi Sorotan

Potret berbusana gaun pengantin tersebut dilakoni sang atlet kriket secara spontan sehari sebelum menikah.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu altlet kriket wanita terbaik Bangladesh mendadak mencuri perhatian. Sanjida Islam jadi sorotan bukan karena permainan kriketnya, melainkan akibat memakai gaun pengantin, baru-baru ini.

Islam dituduh tak menghormati budaya nasional dengan berpose untuk sebuah pemotretan dengan gaun pengantin lengkap dengan tongkat kriket.

Dalam potret itu, ia memegang tongkat kriket sambil mengenakan sari warna oranye, dilansir dari Aljazeera, Selasa, 27 Oktober 2020.

Di tangannya pun melingkar lusinan gelang. Foto-foto itu jadi viral setelah diunggah ke akun media sosial perempuan kelahiran, 1 April 1996 tersebut.

Dewan Kriket Internasional me-retweet gambar tersebut ke ratusan ribu pengikut dengan mencentang daftar periksa upacara pernikahan yang berbunyi, "Gaun, perhiasan, tongkat kriket."

Warganet dari negaranya yang mayoritas Muslim mengatakan, Islam telah bertindak terlalu jauh. "Tidak ada dalam dirinya yang bisa diikuti oleh masyarakat Islam," kata seorang pengguna Facebook. Yang lain menyerukan hukuman berat bagi sang atlet kriket.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Pemotretan Terencana

"Saya tak berencana berpose dengan tongkat," kata Sanjida Islam yang pergi ke stadion bersama calon suaminya, Mim Mosaddeak, pemain Rangpur di kejuaraan Bangladesh, sehari sebelum pernikahan mereka.

"Saya melihat beberapa anak bermain kriket. Saya tidak bisa menahan diri. Rekan satu tim saya mengabadikan momen itu dengan indah," tuturnya pada AFP.

"Saya berbagi foto dengan santai di Facebook dan Instagram. Saya tidak tahu foto-foto itu akan jadi viral,” katanya menambahkan.

Di antara suara kecaman, penggemar Islam justru setuju menyukai potret tersebut. "Foto ini mencerminkan Bangladesh yang benar-benar progresif," kata seorang warganet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.