Sukses

Dampak Pandemi Covid-19, Klinik Kecantikan Makin Sepi Pelanggan

Industri kecantikan berjalan dinamis di masa pandemi Covid-19. Bila klinik kecantikan makin sepi pelanggan, apakah berarti masyarakat Indonesia melupakan perawatan diri?

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari setengah tahun sudah semua orang berjuang dalam situasi krisis akibat pandemi COVID-19. Berbagai sektor usaha terkena dampaknya, tak terkecuali dengan industri kecantikan dan perawatan diri. Bertolak belakang dengan hal itu, industri kesehatan, seperti bisnis peralatan olahraga, meningkat pesat. 

Dalam webinar bertajuk 'Selasa Bersama HIPMI: Tetap Cantik Selama Pandemi', disebutkan bahwa industri kecantikan adalah salah satu sektor yang terdampak akibat krisis perekonomian dan kebijakan social distancing yang wajib dilakukan demi memutus rantai COVID-19. Klinik kecantikan dan berbagai toko kosmetik terpaksa menutup usahanya karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia.

Penggunaan kosmetik dan aktivitas perawatan kecantikan lainnya pun semakin berkurang karena masyarakat yang lebih sering berada di rumah. Selain demi menghindari penularan virus corona, berbagai masalah ekonomi pun menjadi alasan bagi masyarakat untuk sejenak meninggalkan ritual perawatan kecantikan yang memakan biaya cukup banyak itu.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh dr. I Gusti Nyoman Darmasaputra, seorang dermatologis yang juga pendiri berbagai bidang usaha kecantikan. Pemilik klinik kecantikan DNI Skin Center yang tersebar 25 cabang seluruh Indonesia itu mengungkapkan bahwa sejak pandemi, pelanggan lebih enggan untuk datang dan menjalankan perawatan di klinik kecantikan.

"Awalnya memang banyak yang takut untuk datang, tetapi dengan penerapan standar protokol kesehatan di klinik kecantikan, pelanggan sudah mulai berani datang. Cuman sekarang ada yang terbentur dengan masalah ekonomi, jadi perawatan yang cost-nya agak mahal itu agak berat," katanya dalam sesi webinar Selasa, 29 September 2020.

Meskipun demikan, ia mengatakan bahwa klinik kecantikan miliknya telah menerapkan standar protokol kesehatan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Protokol tersebut dijalankan oleh seluruh tim medis di klinik kecantikannya dengan baik untuk sebagai bentuk tanggung jawab menyangkut keamanan bagi pelanggan dan staf klinik itu sendiri.

Namun, ia mengatakan bahwa saat ini masyarakat cenderung beralih ke produk perawatan kecantikan yang dijual secara online, dan penjualan produk ini justru mengalami peningkatan dibandingkan perawatan di klinik. Menurutnya, waktu luang di kala pandemi sebenarnya memberi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan dan merawat penampilan dari rumah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saatnya Berinvestasi

Berbanding terbalik dengan industri kecantikan, bisnis peralatan kebugaran atau alat olahraga sepertinya lebih beruntung kali ini. Hal ini dinyatakan langsung oleh Manuputty Bellaetrix, mantan atlet bulutangkis sekaligus pemilik usaha alat olahraga bernama B Badmintonstore.

Bella mengatakan bahwa pendapatan usahanya meningkat pesat selama pandemi akibat kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi pula. "Kalau keadaan situasi COVID, dari segmen saya malah naik demand-nya, bisa tiga kali lipat naiknya. Mungkin karena olahraga itu jadi suatu keharusan dalam hal kesehatan saat ini juga," ujarnya.

Baginya penting untuk menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan gaya hidup walaupun hanya di rumah saja. "Saya dan keluarga jarang banget keluar rumah, ke mana-mana juga selalu pakai masker dan mencuci tangan. Tips menjaga kesehatan bisa dari minum jus setiap hari, dan minimal berolahraga seperti sepedaan," tambahnya lagi.

Jelita Jae, seorang influencer dan pemilik usaha Jclo.official, Delitaste.di, dan Danke Official juga menyatakan bahwa waktu luang selagi berdiam diri di rumah akan membuatnya lebih mudah untuk menjaga pola hidup sehat. "Terutama cewek ya, semakin banyak stay at home, semakin banyak waktu untuk merawat diri, kita bisa lebih mengatur waktu untuk berolahraga, dan makanan apa yang dimakan," katanya menambahkan.

Sebagai penutup, Dokter Darma mengatakan bahwa pandemi adalah saatnya berinvestasi pada perawatan tubuh, terlebih wajah, terutama permasalahan kebersihan wajah yang banyak muncul sejak pemakaian masker dalam aktivitas sehari-hari. Untuk yang gemar berolahraga juga disarankan untuk menggunakan sunblock untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. (Brigitta Valencia Bellion)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.