Sukses

Banyak Negara Masih Lockdown, Denmark Sudah Siap Membuka Diri

Jumlah kasus positif corona maupun yang meninggal di Denmark sudah menunjukkan angka menurun sejak 18 Maret 2020 atau seminggu setelah penerapan lockdown.

Liputan6.com, Jakarta - Denmark termasuk salah satu negara yang lebih dulu melakukan lockdown saat corona Covid-19 mulai mewabah ke banyak negara. Setelah hampir sebulan melakukan lockdown, tepatnya pada 11 Maret 2020, mereka mulai melonggarkan kebijakan tersebut.

Mereka berencana membuka sekolah dan penitipan anak pada 15 April 2020. Sementara itu, negara lain belum usai bertarung dengan virus Corona, bahkan ada yang baru melakukan lockdown.

Langkah awal pelonggaran lockdown ini disampaikan Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, pada 8 April 2020. Dilansir dari laman Metro, negara Skandinavia itu merupakan negara pertama di Eropa yang menutup negaranya akibat corona.

Usaha tersebut berbuah hasil dimana angka pasien dan kematian akibat COVID-19 berangsur menurun. Sampai 7 April 2020, ada 4.681 kasus positif corona dan 187 orang meninggal dunia.

Namun, jumlah kasus positif corona maupun yang meninggal sudah menunjukkan angka menurun sejak 18 Maret 2020 atau seminggu setelah penerapan lockdown.

Tingkat kematian di Denmark terus menurun menjadi tujuh orang pada 5 April 2020 setelah sebelumnya 14 orang meninggal pada 4 April 2020 dan 18 orang pada 3 April 2020.

Saat ini, Denmark sedang berupaya untuk menstabilkan keamanan populasi dan risiko ekonomi setelah resesi hebat yang tak hanya mereka alami sendiri melainkan seluruh negara di dunia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertemuan Jumlah Besar Masih Dilarang

"Ini mungkin seperti berjalan di atas tali. Jika kita berdiri diam di sepanjang jalan, kita bisa jatuh dan jika kita berjalan terlalu cepat, itu bisa salah. Jadi, kita harus mengambil satu langkah dengan hati-hati pada satu waktu," ucap Frederiksen dalam sebuah konferensi pers.

Sebelumnya, Denmark mengumumkan untuk menutup sekolah, tempat penitipan anak, restoran, kafe, dan gym, dan menutup seluruh pintu masuk untuk turis asing.

Pada pelonggaran lockdown tahap pertama ini, penitipan anak dan sekolah sampai kelas 5 SD akan dibuka pada 15 April 2020. Selain itu para orang tua juga diizinkan melakukan aktivitas normal. Kegiatan yang masih dilarang dilakukan adalah pertemuan yang melibatkan lebih dari 10 orang.

Kegiatan ini rencananya baru boleh dilakukan mulai 10 Mei 2020. Sedangkan pertemuan dalam jumlah lebih besar dilarang dilakukan sampai Agustus 2020 kecuali bila ada perubahan yang signifikan. Frederiksen juga mengimbau segala aktivitas yang akan kembali dilakukan masyarakat harus tetap mematuhi aturan pemerintah seperti menjaga jarak dan kebersihan.

Selain Denmark, negara Eropa yang juga mulai membuka diri adalah Austria. Negara itu akan mulai membuka sejumlah toko sehari setelah Paskah.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini