Sukses

Masker Khusus untuk Teman Tuli, Inovasi di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Selama pandemi corona COVID-19, masker khusus untuk teman-teman tuli sulit ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring penyebaran pandemi corona COVID-19, masker mulai jadi barang langka. Demi membantu para petugas medis, banyak orang mulai mencoba membuat maupun menggunakan masker kain.

Lewat media sosial, berbagai macam tutorial membuat masker kain hingga masker dengan beragam model, termasuk yang nyeleneh pun dapat ditemukan.

Namun, lain halnya dengan ide masker milik mahasiswi satu ini. Ashley Lawrence adalah mahasiswi Eastern Kentucky University di Richmond, Kentucky, Amerika Serikat (AS) jurusan pendidikan untuk teman tuli.

Selama pandemi corona COVID-19, Ashley menyadari bahwa masker khusus teman tuli sulit ditemukan.

"Jadi sebelum pandemi, masker untuk teman-teman tuli sudah dibuat dan dijual agar mereka punya akses untuk membaca bibir," tulis Ashley lewat unggahan akun Facebook-nya seperti dilansir dari CBS News, Senin (6/4/2020).

"Namun, karena kelangkaan masker, banyak yang membuat masker sendiri. Jadi, saya berpikir kenapa tidak membuat untuk mereka (teman tuli) juga? Ini cara untuk tetap sehat di rumah," lanjutnya.

Ashley kemudian memutuskan membuat sendiri masker kain yang dilengkapi bagian transparan di sekitar mulut. Area transparan ini berfungsi memudahkan proses membaca gerak bibir bagi para teman tuli.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ekspresi Wajah Lebih Jelas

Masker dengan bagian transparan di area mulut ini disebutkan juga membuat ekspresi wajah lebih jelas. Ekspresi wajah memang termasuk faktor penting bagi mereka yang berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.

Sejak diluncurkan, proyek Ashley Lawrence menerima tanggapan positif. Banyak komunitas yang sudah meminta untuk mendapatkan masker khusus tersebut.

Selain itu, Ashley juga membuka penggalangan dana lewat Go Fund Me untuk biaya pembuatan dan pengiriman masker bagi yang membutuhkan.

Sayangnya, karena tingkat permintaan makin tinggi, Ashley menyebut dirinya dan tim tak mungkin memproduksi semua masker. Namun, sebagai ganti, ia berjanji akan mengunggah pola dan tutorialnya ke internet, termasuk di media sosial.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.