Sukses

Cerita Akhir Pekan: Mengisolasi Diri di Rumah Aja, Pilih Masak atau Pesan Makanan?

Bagaimana asupan gizi yang tepat di tengah krisis corona COVID-19?

Liputan6.com, Jakarta - Pencegahan penyebaran corona COVID-19 dapat dilakukan dengan beragam upaya. Mulai dari menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menjalani gaya hidup sehat, termasuk memperhatikan pilihan makanan.

Untuk konsumsi sehari-hari, khususnya di tengah krisis corona COVID-19, ada baiknya diimbangi dengan asupan makanan yang bergizi. Hal ini sebagai bentuk perlindungan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

"Selain dianjurkan sebagai proteksi, makanan juga meningkatkan imunitas dalam tubuh. Imunitas ada banyak lapisan mulai kulit, air ludah, dan berbagai kelenjar," kata Prof. Hardinsyah selaku ahli gizi kepada Liputan6.com, Jumat, 27 Maret 2020.

Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia ini juga menambahkan, zat gizi ada pada sayur-sayuran, buah, protein yang mengandung vitamin A dan vitamin C.

"Di samping itu, protein ada di lauk pauk. Jangan sampai kulit gatal dan berdarah karena itu pintu masuknya patogen," tambahnya.

Patogen masuk memberi reaksi pada lapisan pertama, lapisan kedua tubuh. Jika ada benda aneh, akan ditangkal lapisan antibodi terdepan, di mana yang jahat dihancurkan.

"Antibodi dari protein, sayuran, lauk-lauk penting yang mudah dicerna seperti telur dan ikan, tetapi daging agak lama. Jadi kombinasi antara ikan, telur, dan sayur," ungkap Prof. Hardinsyah.

Untuk antioksidan, komponennya ada di sayur-sayuran, umbi-umbian, ubi jalar, buah-buah berwarna penangkal radikal bebas dan meningkatkan imunitas. "Buah jangan diolah, tapi harus dicuci terlebih dahulu takut ada residu pestisida," tambahnya.

Dikatakan Prof. Hardinsyah, salah satu yang membuat imunitas lemah adalah adanya lemak-lemak jahat dari sajian yang digoreng dengan suhu tinggi. Ia menyarankan, ada baiknya mengonsumsi makanan bergizi diimbangi dengan olahraga saat di rumah aja.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Masak Sendiri atau Pesan?

Di tengah situasi merebaknya corona COVID-19 yang makin luas di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah meminta seluruh masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

Seruan itu lantas diiringi dengan gerakan "Di Rumah Aja" sebagai upaya untuk menekan jumlah kasus. Tak dapat dipungkiri, pola kehidupan banyak orang pun banyak yang berubah, termasuk dalam hal konsumsi.

Ada yang lebih nyaman untuk memasak sendiri di rumah, di sisi lain, ada pula yang memilih cara praktis dengan memesan melalui layanan pesan antar makanan dari ojek online.

"Karena situasi seperti sekarang, mau enggak mau menuntut kita lebih bersih dan sehat menghadapi berbagai virus, terutama yang kita tahu sekarang COVID-19, emang lebih baik masak di rumah," kata Shierly Wijaya, seorang pegawai swasta kepada Liputan6.com, Jumat, 27 Maret 2020.

Sajian yang dibuatnya pun praktis, mulai dari lele atau ayam goreng dan beragam jenis olahan telur, mulai dari diurak-arik, balado, hingga telur ceplok.

"Sayur-sayuran jadi syarat wajib di tengah pandemi sekarang biar lebih sehat," tambahnya.

Shierly memprioritaskan untuk memasak sendiri di rumah dengan bahan-bahan dan bumbu seadanya. Hal terpenting juga disebutnya mengetahui kadar kebersihan saat masak.

"Kecuali kalau memang tukang sayur lagi enggak lewat, enggak ada bahan makanan baru deh sekali-sekali pesan online," ungkap Shierly.

"Pesan online karena yang kita tahu sekarang mata pencaharian mereka memang lagi berkurang karena sudah banyak yang work from home, makanya enggak ada salahnya sekali-sekali bantu dengan pesan makan lewat mereka," tutupnya.

3 dari 4 halaman

Kombinasi Masak dan Pesan

Cerita berbeda dibagikan oleh seorang makeup artist, Rezy Andriati. Kondisi krisis corona COVID-19 yang kian meluas di Jakarta memaksanya untuk tetap di rumah saja.

"Karena merasa lebih bersih dan higienis dan buat masakan yang mudah misalnya tempe orek, sop, tahu dan tempe goreng, salad, dan makanan cepat saji seperti nugget, sosis, dan kentang goreng," kata Rezy kepada Liputan6.com, Sabtu, 28 Maret 2020.

Rezy tak menampik, sejak pandemi corona COVID-19 membuatnya sedikit takut dan khawatir untuk membeli makanan di luar.

"Kalau makanan dibeli yang logikanya memakai tangan, contoh bubur ayam, (kerupuk, cakue, ayam semua diambil memakai tangan kosong). Jadi beli yang dirasa lebih bersih seperti makanan dari tempat yang ada tes kebersihannya, seperti pizza," tambahnya.

Selain memasak sendiri, bukan tanpa alasan pula Rezy terkadang memilih untuk memesan online.

"Dicampur (masak dan pesan) karena capek masak di rumah ternyata, untuk dua kali effort yang dikeluarkan lumayan karena tidak terbiasa saja sih," tutupnya.

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.