Orang-orang minum di pub Philharmonic Dining Rooms di Liverpool, Inggris pada 11 Februari 2020. Pub yang mendapat sebutan The Phil itu dibangun pada tahun 1898 oleh arsitek Walter W Thomas selama "zaman keemasan" pub di abad ke-19. (Paul ELLIS / AFP)

Orang-orang minum di pub Philharmonic Dining Rooms di Liverpool, Inggris pada 11 Februari 2020. Tempat yang berada di seberang arena konser Liverpool Philharmonic Hall ini terkenal karena tembok batunya yang mewah dan interiornya yang megah. (Paul ELLIS / AFP)

Toilet para pria digambarkan di dalam pub Philharmonic Dining Rooms di Liverpool pada 11 Februari 2020. Pub yang mendapat status Grade II sejak tahun 1955, sekarang bergabung dengan permata arsitektur Inggris lainnya, seperti Istana Buckingham. (Paul ELLIS / AFP)

Orang-orang minum di pub Philharmonic Dining Rooms di Liverpool, Inggris pada 11 Februari 2020. Eksterior bagian dalam mulai dari ukiran dinding, kaca patri yang detail, dan perapian mahoni mengelilingi bar yang berbentuk tapal kuda. (Paul ELLIS / AFP)

Bagian dalam pub Philharmonic Dining Rooms di Liverpool, Inggris pada 11 Februari 2020. Konon John Lennon pernah mengeluh bahwa hal terburuk menjadi anggota The Beatles adalah ia tak lagi bebas minum di pub yang mendapat sebutan The Phil itu. (Paul ELLIS / AFP)

Eamonn Lavin, pemilik pub Philharmonic Dining Rooms, berpose untuk foto di Liverpool, Inggris pada 11 Februari 2020. Sang pemilik, Eamonn Lavin mengatakan status cagar budaya Grade I dari pemerintah Inggris itu adalah “kehormatan yang nyata”. (Paul ELLIS / AFP)