Sukses

Curhat Kehidupan Supermodel, dari Serangan Panik Sampai Menderita Kecemasan

Menjadi supermodel termahal di dunia, tak selalu bahagia. Gisele Bündchen sempat mengalami serangan panik dan kecemasan yang berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Gisele Bündchen memiliki berbagai profesi.  Mulai dari model terkenal, aktris, penulis, pengusaha, dan aktivis lingkungan. Di balik pesonanya, Gisela juga menyimpan segudang bakat, kemampuan dan hati yang mulia. Dilansir dari Guinness Book of World Records, Senin, 14 Januari 2020, ia juga termasuk supermodel terkaya di dunia.

Pesona kecantikan dan setumpuk kekayaan ternyata tak sepenuhnya membawa kebahagiaan. Melansir dari The Guardian, Senin, 13 Januari 2020, supermodel kelahiran 20 Juli 1980 ini mengaku pernah mengalami masa-masa sangat berat selama menjalani kehidupan sebagai model. Hal itu ia tuangkan di buku terlarisnya, Lessons: My Path to a Meaningful Life. Ia mengaku sempat diintimidasi karena terlihat terlalu kurus di sekolah dan tomboi.

Sejak memenangkan kompetisi modeling pertama di São Paulo, Brasil, saat usianya yang baru menginjak 13 tahun, karier Gisele perlahan melejit. Ia terbang ke New York saat berusia 18 tahun dan melakukan debut catwalk untuk Alexander McQueen dan ia banyak menarik perhatian. Popularitas membuat Gisele mulai memikirkan hal-hal yang menyebabkan dirinya mengalami serangan panik (panick attack) dan gangguan kecemasan yang berlebihan (anxiety).

“Yang saya pedulikan saat itu adalah seperti ini,” katanya, “Seperti, aku ingin menjadi bagian, aku ingin orang-orang menyukaiku dan itu penting bagiku jadi aku akan keluar dari caraku untuk mengatakan ya kepada semua orang. Saya ingin menyenangkan semua orang. Ya Tuhan, saya akan mengecewakan semua orang dan hei, itu sebabnya saya mendapat serangan panik," sambungnya.

Dalam bukunya, bahkan Gisele mengungkapkan ia terkadang merasa seperti terperangkap dan sangat takut, bahkan ia seperti tidak bisa bernapas dan akan mati. Namun ia sadar, ia yang menciptakan sensasi itu sendiri. Hal yang paling parah adalah saat Gisele berada di apartemennya dan merasa seluruh dunia gelap.

Gisele berada di puncak karier modeling-nya pada saat ia mencapai titik terendah pada 2004. Ia berusia 24 tahun dan ia sudah bekerja untuk setiap desainer besar, menjadi wajah Victoria's Secret dan mendapatkan sampul Vogue ke-76. Namun, saat itu juga ia mulai melepas gaya hidup sehat.

“Saya makan steak dan kentang goreng setiap malam. Saya minum sebotol anggur dan merokok dan sarapan mocha cappuccino untuk sarapan. Itu tidak begitu baik," ungkapnya.

Bagi banyak orang mungkin itu hal yang biasa dilakukan, tapi sebagai model yang terkenal di dunia mungkin itu sesuatu yang sangat buruk.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluar Dari Keterpurukan

Dalam acara tersebut, Gisele tak mengonsumsi pil atau obat untuk mengurangi kecemasannya. Ia lebih memilih menjalani kegiatan positif untuk kembali meningkatkan kesehatannya seperti yoga, meditasi, retret, mengurangi konsumsi gula, alkohol, kafein, karbohidrat.

"Anda tahu, bagi saya untuk menyembuhkan serangan panik, saya butuh berbulan-bulan. Saya bisa minum pil, tapi saya memutuskan tidak (mengonsumsinya). Saya akan bangun setiap pagi dan saya akan bermeditasi dan melakukan pernapasan. Butuh waktu berbulan-bulan," ujar Gisele.

Gisele juga sadar akan kemampuan finansial yang ia miliki dan semua orang belum tentu punya. "Tidak semua orang memiliki dukungan finansial dan fisik. Semuanya dimulai dengan disiplin,” pesannya. (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.