Sukses

Deretan Prestasi Top 3 Puteri Indonesia 2019 di Kancah Internasional, dari Miss Universe hingga Miss Supranational

Salah satu yang menarik perhatian adalah rekor yang diciptakan Frederika Alexis Cull di ajang Miss Universe 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Indonesia di berbagai ajang kecantikan tingkat internasional mulai dilirik. Pada tahun ini, ketiga Puteri Indonesia yang menyabet gelar tiga besar mencetak prestasi dengan capaian berbeda.

Nama yang paling hangat dibicarakan adalah Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull. Perempuan berusia 20 tahun itu sukses membawa nama Indonesia dengan menjadi 10 besar Miss Universe 2019 sekaligus menjadi finalis termuda dalam ajang tersebut.

Ia mencetak sejarah baru bagi Indonesia di ajang kecantikan dunia yang sudah berusia puluhan tahun itu. Raihan terbaik Indonesia dalam ajang Miss Universe adalah ketika Kezia Warouw menjadi 13 besar Miss Universe 2016.

Dalam ajang tersebut, Frederika menyuarakan soal anak-anak Indonesia yang belum memiliki akta kelahiran. Lewat organisasi Voice for The Voiceless, ia berusaha membangun kesadaran tentang pentingnya dokumen tersebut untuk masa depan anak-anak Indonesia. 

Tak hanya kegiatan sosial, ia juga pernah bergabung dengan gerakan peduli pendidikan bernama Sekolah Bisa untuk membantu pendidikan anak yang kurang mampu. Frederika juga menjadi Duta Anti Narkoba.

Frederika juga dikenal pecinta binatang, dilansir dari akun Instagramnya @frederikacull, ia juga ikut mengkampanyekan kampanye 'stop makan daging anjing'. Dari kunjungannya ke penampungan hewan di Jakarta, ia merasa tersentuh dengan cerita dari pemilik penampungan tentang anjing-anjing yang diperlakukan tidak baik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jesica Fitriana

Prestasi Jesica juga membanggakan Indonesia, ia berhasil menjadi juara 3 dalam Miss Supranational 2019, capaian terbaik setelah Wilda Situngkir pada 2018. Sebelumnya, ia menyabet gelar juara tiga dan menjadi Puteri Indonesia Pariwisata 2019.

Kepribadian Jesica juga tak kalah rupawan, wanita lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) program studi Sekolah Bisnis dan Manajemen ini turut aktif dalam mengadvokasi HIV/AIDS pada masyarakat. Gadis Bogor itu fokus pada ADHA (Anak dengan HIV/AIDS) dan kerap berkunjung ke salah satu rumah ADHA di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Jesica juga wanita yang tidak mudah patah semangat, hal ini terbukti karena sebelumnya ia pernah gagal lolos Puteri Indonesia pada 2018. Jesica mengungkapkan perjuangannya sampai ke Miss Supranational tak mudah, ia membutuhkan ketegaran, semangat, konsistensi, dan waktu untuk mencapai apa yang ia impikan.

Selama setahun Jesica memperbaiki diri dengan lebih rajin lagi berolahraga untuk mengurangi berat badan, terapi untuk pengobatan skoliosis serta untuk menambah tinggi badan, menggunakan behel untuk merapikan posisi gigi yang masih berantakan, berlatih catwalk, berlatih public speaking, dan sebagainya. Usaha yang dilakukan Jesica akhirnya membuahkan hasil yang manis.

3 dari 3 halaman

Jolene Marie Cholock-Rotinsulu

Perempuan kelahiran Jakarta, 15 Mei 1996 ini tak kalah berprestasi, ia berhasil memenangkan penghargaan Puteri Indonesia Lingkungan, dan mengharumkan Indonesia di ajang Miss International 2019 yang diadakan di Tokyo, Jepang. Jolene berhasil tembus Top 8, sedangkan prestasi terbaik Indonesia tercipta lewat Kevin Liliana dengan menjadi Miss International 2017.

Jolene sebelumnya ikut ajang pencarian bakat Miss Celebrity 2010, di sini Jolene Marie Cholock keluar sebagai runner up 1 dan Miss Photogenic. Dilansir dari Liputan6.com, 15 Agustus 2019, Jolene melakukan aksi bersih-bersih sungai pada Selasa, (13/8/2019) di Sungai Pesanggrahan.

Sampah plastik telah menjadi masalah dunia sekarang ini, termasuk Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut.

Hal ini lah yang membuat Jolene tergerak untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Padahal menurutnya, sungai dapat dijadikan sebagai destinasi wisata jika dikelola dengan baik.

Jolene juga aktif membantu penyandang disabilitas di Sulawesi Utara dengan mengkampanyekan “SAYA BISA!”, sebuah kampanye untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dengan kebutuhan khusus dan juga kepada para lansia. (Adhita Diansyavira)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.