Sukses

Kenapa Sabuk Pengaman Pesawat Sebaiknya Selalu Dipakai?

Aawak kabin biasanya akan mengimbau penumpang untuk tetap memasang sabuk pengaman di sepanjang perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Seat belt atau lebih tepatnya safety belt (sabuk pengaman) memiliki peran penting dalam hal keselamatan penerbangan. Salah satu aturan yang harus dipatuhi penumpang pesawat ketika hendak terbang adalah memakai sabuk pengaman.

Tak cuma saat lepas landas dan mendarat, awak kabin biasanya akan mengimbau penumpang untuk tetap memasang sabuk pengaman di sepanjang perjalanan.

Para penumpang memang diperbolehkan untuk melepas sabuk pengaman kalau ingin pergi ke kamar mandi atau sekadar melakukan peregangan dalam penerbangan panjang.

Meski begitu, ternyata masih banyak penumpang yang sering lupa memasang sabuk pengaman saat kembali ke kursi mereka.

Selain itu, banyak pula pendapat yang beredar bahwa sabuk pengaman tidak akan membantu dalam menyelamatkan penumpang saat mengalami kecelakaan.

Lalu, apa sebenarnya alasan sabuk pengaman pesawat harus tetap dipakai kala penerbangan? Dilansir dari laman Travel and Leisure, sabuk pengaman pesawat memang tidak efektif di kecelakaan skala besar.

Walaupun begitu, sabuk pengaman dapat membantu penumpang untuk menghindari luka karena tabrakan kecil saat masih berada di jalur lepas landas.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Turbulensi

Selain itu, alasan utama untuk tetap memakai sabuk pengaman adalah turbulensi. Alasannya, turbulensi merupakan hal yang kerap terjadi, pemakaian sabuk pengaman pun menjadi penting.

"Alasan Anda harus memakai sabuk pengaman, termasuk untuk awak kabin, adalah karena Anda tidak akan mau terbentur pesawat," terang Heather Poole, penulis 'Cruising Attitude: Tales of Crashpads, Crew Drama dan Crazy Passengers' pada laman Telegraph.

"Turbulensi terjadi dengan keras dan cepat, dan itulah alasan penumpang terluka karena terantuk badan pesawat di kepala karena mereka tidak memasang sabuk pengaman," sambungnya.

Ia menambahkan, turbulensi yang parah dapat membuat penumpang terluka dari kepala sampai lengan. Dalam situasi parah, penumpang bahkan bisa terlempar hingga ke atap.

Di sisi lain, pilot memang bisa menggunakan peta meteorologi untuk memprediksi turbulensi, badai, dan angin kencang. Prediksi ini biasanya digunakan pilot untuk menentukan kapan lampu tanda sabuk pengaman harus dihidupkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.