Sukses

Hati-Hati, Minuman Boba Bisa Bikin Jerawatan

Selain kandungan manis yang tidak baik untuk kesehatan, minuman boba juga punya dampak pada kecantikan kulit.

Liputan6.com, Jakarta - Tren minuman boba seperi masih enggan bergeser. Hampir di setiap sudut kota, Anda bisa temukan kedai yang menjual minuman jenis ini dengan harga bervariasi. Sementara efek kesehatan karena kandungan gula sudah sering digaungkan, mimuman boba juga disebut punya dampak pada kecantikan kulit.

Melansir dari Health Essentials, Senin, 18 November 2019, minuman boba pertama tren dari Asia Timur, tepatnya di Tainan dan Taichung, Taiwan pada tahun 80-an. Dalam penyajian, teh susu dengan topping dari tepung tapioka ini dicampur dengan perasa dan pemanis.

Menurut Glendell de Guzman, dokter ginekologi di Harvard Vanguard Medical Association, di dalam kenikmatan minuman boba, kandungan gula olahan tercatat sebanyak 50 gram dan sekitar 500 kalori. Kandungan tidak baik ini bukan hanya memiliki efek pada kesehatan secara keseluruhan, tapi juga kulit Anda.

Kandungan gula, tapioka, dan susu bisa menyebabkan peradangan, juga meningkatkan sebum, yakni zat berminyak yang menyumbat pori-pori, berujung menyebabkan jerawat. Ada beberapa orang memiliki kulit tidak toleran terhadap kandungan laktosa dan hormon dalam susu.

Selain itu, gula memiliki indeks glikemik yang tinggi, bisa menghasilkan lonjakan insulin, meningkatkan sekresi androgen, peradangan, dan produksi minyak yang semuanya berperan penting dalam pertumbuhan jerawat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Picu Reaksi Alergi

Boba yang terbuat dari bola-bola tapioka mengandung karbohidrat dan minim nutrisi. Bahan ini jadi makin buruk ketika direbus bersama air gula. Kandungan gula yang terlalu tinggi dalam boba bisa menghasilkan lonjakan insulin dan menyebabkan peradangan pada kulit. 

Bagi sebagian orang, makanan manis malah bisa memicu reaksi alergi. Kadar gula yang makin banyak juga bisa mengembangkan resistensi insulin. Paku insulin akan menghasilkan kondisi yang disebut hirsutisme atau pertumbuhan rambut berlebih dan bercak hitam pada tubuh, juga leher.

(Ossid Duha Jussas Salma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.