Sukses

Atasi Stres Mahasiswa, Universitas di Belanda Buat Kelas Meditasi dalam Liang Kubur

Meditasi di liang kubur menjadi tren dan populer di kalangan mahasiswa.

Liputan6.com, Jakarta - Saat memasuki masa-masa ujian, mahasiswa kerap kali stres dan merasa tertekan. Mengatasi hal ini, sebuah universitas di Belanda mencoba metode yang tak biasa agar mahasiswanya tidak stres.

Biasanya, universitas-universitas memberikan berbagai macam terapi untuk membantu muridnya yang menderita kegelisahan selama masa ujian. Contohnya, terapi dengan anjing, meditasi perhatian dan menyediakan ruangan yang sunyi. Tapi, berbeda dengan Radbound University ini.

Dilansir dari Mirror, 12 November 2019, Radboud University memberikan layanan meditasi dalam liang kubur. Terletak di Kota Nijmegen, terapi ini menjadi viral setelah seorang alumni menyebarkannya lewat sosial media.

Diketahui, liang kubur terbuka ini dibuat di belakang kapel untuk murid. Di dalamnya, ada alas berwarna putih yang bertuliskan 'stay weird' atau 'tetap aneh'.

Proyek ini menjadi sangat populer di kalangan mahasiswa. Bahkan, mereka sampai harus mengantre dan membuat daftar tunggu untuk mencoba liang kubur tersebut.

"Aku dan temanku berencana untuk mencobanya seminggu yang lalu, dan kami menemukan bahwa terdapat daftar tunggu untuk dapat masuk ke kuburan, jadi dapat dibilang ini cukup populer. Kami belum mendapatkan kesempatan untuk mencobanya, tapi saya berencana untuk itu," ujar Sean McLaughlin, seorang mahasiswa universitas tersebut.

"Kuburan penyucian" ini dilengkapi dengan selimut serta matras yoga. Gunanya adalah untuk memberikan kenyamanan saat meditasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Agar Bisa Hargai Hidup

Mungkin, bagi mahasiswa ini adalah sebuah layanan yang unik. Terlebih, mereka ingin membuktikan bahwa meditasi ini bisa membantu mengurangi stres yang mereka rasakan. Tapi, ada makna sebenarnya di balik proyek meditasi liang kubur ini.

John Hacking selaku pendiri proyek mengatakan bahwa sebenarnya liang kubur dibuat agar para mahasiswa dapat lebih mengapresiasi hidup mereka. Dia merasa waktu untuk hidup di dunia ini sudah semakin sedikit.

"Akhir dari hidup, kematian adalah sebuah hal yang tabu dan sulit bagi mahasiswa. Kematian adalah sesuatu yang sulit untuk dibicarakan, terutama saat kamu masih berusia 18, 19 atau 20 tahun," tutr John.

Proyek bernama "Memento Mori", yang merupakan bahasa Latin untuk kalimat 'ingat Anda akan mati' ini bisa dipesan dan dicoba selama minimal 30 menit, dan maksimal tiga jam. (Novi Thedora)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.