Ditawarkan Rp18 ribu, Rumah Hantu di Birmingham Berhasil Terjual Rp3 Miliar

Ilustrasi rumah berhantu (sumber: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah hantu yang ditawarkan di pasaran seharga hanya satu pound sterling akhirnya terjual seharga 180 ribu pound sterling atau Rp3 miliar tepat waktunya untuk Halloween.

Penampilan pertama rumah yang berada di kawasan Birmingham, Inggris, tampak seperti rumah yang memberikan ketenangan dan kenyamanan. Rumah berteras Victoria itu memiliki teras pelana, pagar tanaman yang dipangkas, dan pintu depan yang baru dicat, seperti dilansir dari Metro, Kamis, 31 Oktober 2019.

Namun, di dalamnya justru berantakan, dengan tumpukan sampah. Selain itu, tempat duduk toilet rusak dan kondisi dapur yang hancur.

Di lantai dasar, bangunan ini memiliki lorong dan dapur serta dua ruang penerima tamu, dengan perapian era 1930-an. Ruang depan berjendela besar, sementara ruang bagian belakang memiliki jendela Prancis yang mengarah ke taman.

Di lantai atas ada tiga kamar tidur, dua kamar dengan perapian yang terbuat dari besi cor asli dan kamar mandi. Di luar ada halaman kecil di depan dan taman belakang berukuran besar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

The 17th Door dinobatkan sebagai rumah hantu paling menakutkan di dunia.

2 dari 2 halaman

Renovasi Besar-besaran

Di dekat rumah itu terdapat jalan dengan beberapa toko dan dekat ke stasiun kereta api dan hanya berjarak enam mil dari pusat kota Birmingham.

Rumah itu dijual di pasaran dengan harga jatuh, tapi berhasil dijual kembali dengan harga 180 ribu pound sterling. Pembelinya berencana memperbaikinya secara besar-besaran.

Pelelang Andrew Parker dari SDL Auctions Bigwood, mengatakan bahwa properti itu memberi penawaran menarik dan tak akan mengecewakan.

‘Meskipun saat ini dalam kondisi yang sangat buruk, rumah itu mempertahankan beberapa fitur yang indah seperti perapian besi, jendela teluk, dan rel gambar. Aku yakin pemilik baru akan menyihirnya dan itu tak akan dikenali sebagai "rumah hantu"yang Anda lihat hari ini," ujarnya.