Sukses

Tak Ingin Bergantung pada Minyak, Arab Saudi Tawarkan Visa Turis Pertama Kali

Kerajaan Arab Saudi mengumumkan serangkaian proyek besar bernilai ratusan miliar dolar demi mendukung pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi akan mengeluarkan visa turis untuk pertama kalinya. Negara tersebut berusaha menarik jutaan pengunjung asing dalam upaya untuk mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada minyak.

"Untuk pertama kalinya kami membuka petualangan, warisan, dan sejarah bagi orang-orang yang akan mengunjungi Arab Saudi sebagai turis," Ahmad Al-Khateeb, Ketua Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi, seperti dikutip dari CNBC, Selasa, 1 Oktober 2019.

Kerajaan telah mengumumkan serangkaian proyek besar senilai ratusan miliar dolar. Termasuk rencana untuk membangun NEOM, sebuah kota mega futuristik senilai 500 miliar dolar AS setara Rp7,1 triliun di pantai Laut Merah utara, yang menurut para pejabat akan memiliki taksi terbang dan robot berbicara, seperti dilansir Asiaone, Selasa, 1 Oktober 2019.

Pada 2017, kerajaan mengumumkan proyek untuk mengubah 50 pulau dan situs murni lainnya di Laut Merah menjadi resor mewah. Tahun lalu, pembangunan "kota hiburan" Qiddiya diluncurkan di dekat Riyadh, yang akan mencakup taman hiburan kelas atas, fasilitas olahraga motor, dan sebuah area safari.

Berikut beberapa tempat yang menjadi tujuan wisata di Arab Saudi. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Al-Ula

Al-Ula, yang terletak di barat laut kerajaan adalah daerah yang dipenuhi reruntuhan pra-Islam dan sisa-sisa arkeologi lainnya. Daerah itu kira-kira seluas Belgia.

Selain itu, berfungsi sebagai stasiun penting dan lubang pengairan Badui pada rute perdagangan yang menghubungkan Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan India.

Banyak dilihat sebagai museum udara terbuka, pemandangannya dihiasi dengan makam, beberapa berisi prasasti dan gambar pra-Islam yang merupakan warisan dari tradisi artistik Nabatea.

Daerah ini adalah tempat Situs Warisan Dunia UNESCO pertama kerajaan, Madain Saleh, yang dibangun lebih dari 2.000 tahun yang lalu oleh kaum Nabataeans.

3 dari 3 halaman

Crater Al-Wahbah

Kawah yang kurang dikenal, timur laut kota Jeddah di Laut Merah, adalah sisa dari aktivitas vulkanik. Ada panci garam berkilauan di bagian bawah kawah.

Cerita rakyat setempat mengatakan bahwa kawah terbentuk ketika dua gunung begitu penuh cinta sehingga satu mencabut dirinya untuk bersatu dengan yang lain, meninggalkan depresi berbentuk mangkuk di tempatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.