Sukses

Putra Kedua GM Hotel di Jakarta Hilang Tanpa Jejak

Riganda Togatorop, seorang general manager di Jakarta, tengah menanti kabar dari putra keduanya yang sudah sepekan hilang.

Liputan6.com, Jakarta - Sepekan sudah putra kedua Riganda Togatorop, Rafael William Togatorop hilang tak diketahui keberadaannya. Hingga hari ini, Kamis (19/9/2019), lelaki yang menjabat general manager sebuah hotel di Jakarta itu, beserta keluarga masih menanti kabar dari putra tercintanya.

Kronologis kejadian berawal pada Kamis, 12 September 2019 pagi hari, Riganda akan mengantarkan Rafael menghadiri sebuah wawancara pekerjaan. Namun, di depan rumah ia mendapati sang putra membawa tas.

"Rafael tiba-tiba meninggalkan rumah membawa tas. Saat dipanggil tapi tidak menjawab. Ia naik ojek dan barang-barang dibuang," kata Riganda saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (19/9/2019).

Momen ini terjadi di kediaman Riganda di daerah Dukuh Zamrud, Bekasi, Jawa Barat. Kala itu, putranya yang berusia 19 tahun tersebut mengenakan baju lengan panjang coklat garis-garis dan celana hitam.

Riganda pun berusaha menghubungi ponsel pribadi sang putra. Namun sayangnya, ponsel tersebut ada di dalam tas yang ditinggalkan dan dalam kondisi rusak.

Selain itu, sang general manager tidak memiliki prasangka apa-apa saat anak keduanya meninggalkan rumah. Ia hanya berpikir nanti putranya akan ke tempat kerabat. Namun seminggu berlalu, ia masih tidak kembali.

"Saya sudah lapor hilangnya Rafael Jumat, 13 September 2019 di Polres Metro Bekasi," lanjut Riganda.

Sampai dihubungi Liputan6.com hari ini, keberadaan Rafael masih belum diketahui. "Saya sudah hubungi teman-temannya tapi belum ada yang pasti. Ada yang bilang di Babelan. Kami sudah cari ke stasiun-stasiun," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misteri Kepergian

Alasan di balik hilangnya Rafael secara mendadak sepekan lalu masih menjadi misteri. Riganda pun menyebut sang putra tidak menceritakan apa pun sebelum kepergiannya.

"(Masalah) tidak diceritakan. Dia sangat sensitif dan mudah tersinggung. Masalah yang menurut kita biasa saja mungkin bisa jadi penyebabnya marah," jelas Riganda.

Ia melanjutkan satu momen, ibunda Rafael sempat bertanya kepada putranya, apakah curriculum vitae telah disiapkan untuk wawancara. Riganda menduga saat itu suasana hati putranya sedang tidak baik.

"Mungkin saja mood-nya tidak baik, merasa tidak terima, atau tidak mau kerja sehingga belum tahu alasan pasti. Tidak ada alasan-alasan besar. Lebih kepada mempersepsikan situasi tertentu," katanya.

Riganda berkisah mengenai pribadi Rafael yang pendiam. "Dari cara bicaranya sangat sopan dan tidak terlalu membuka diri untuk berteman. Dia tidak mau merepotkan orang lain," kata Riganda.

Rafael sendiri telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dua tahun lalu. Ia pun sempat bekerja untuk membangun kepercayaan diri di kawasan Tangerang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.