Sukses

Gebyar Pernikahan Indonesia ke-10 Hadirkan Paes Ageng Kanigaran

Usung tema Asmaradana Pengantin Jawa, Gebyar Pernikahan Indonesia ke-10 mengulas lebih dalam mengenai Paes Ageng Kanigaran.

Liputan6.com, Jakarta - Gebyar Pernikahan Indonesia ke-10 siap menghelat eksibisi pernikahan tradisional tahun ini. Gelaran Parakrama Organizer ini bakal berlangsung di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta pada 8-10 Februari 2019.

Mengusung tema Asmaradana Pengantin Jawa, Gebyar Pernikahan Indonesia ke-10 menghadirkan primadona bagi calon pengantin Jawa khususnya yakni Paes Ageng Kanigaran Yogyakarta. Tema ini menjadi pameran istimewa untuk para calon pengantin.

"Kami menginginkan edisi yang besar dan agung. Menurut kami ini bisa diwakili dengan Paes Ageng Kanigaran," kata Arief Rachman, Marketing Director Parakrama Organizer ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.

Pameran ini nantinya akan diikuti sekitar 150 vendor. Arief menambahkan, Gebyar Pernikahan Indonesia ke-10 dapat sebagai ajang untuk one stop shopping yang dapat memudahkan para calon pengantin untuk mempersiapkan pernikahan.

"Kami mewujudkan tema istimewa pernikahan Jawa menjadi pilihan agar pameran kami ini istimewa. Kami menghadirkan vendor berkualitas dan ingin dapat menginspirasi calon pengantin," tambahnya.

Dari sisi dekorasi, Kanya Wirasati, PR dan Marketing Suryo Decor menyarankan pengantin Jawa dengan Paes Ageng Kanigaran lengkap untuk memberi sentuhan Jawa pada dekorasi. Mengingat perkembangan bisnis pernikahan sudah masuk dunia digital.

"Pengantin sangat melek media sosial ketemu referensi dari Instagram, Pinterest. Kita kasih masukan seperti Paes Ageng Kanigaran Yogyakarta untuk memasukan unsur tradisional dan lokasi juga sangat menentukan," kata Kanya.

Menurutnya, saat ini customer sangat cerdas dan memiliki banyak referensi. Ia juga ada calon pengantin yang rajin dengan membuat mood board yakni file yang berisi segala referensi yang disukai.

Tidak ketinggalan, dari sisi entertainment yang menjadi salah satu sentuhan yang dapat membuat pernikahan kian semarak. Chico dari Deo Entertainment menjelaskan cara kerja mereka dalam sebuah pernikahan adat.

"Dalam pernikahan adat, kita mengonsepkan lagu adat dengan aransemen dari kita agar bisa dinikmati sama generasi milenial. Kolaborasi pemain alat musik dan tradisional," jelasnya.

Sementara, untuk dapat mencari inspirasi perhelatan pernikahan di Gebyar Pernikahan Indonesia ke-10, pengunjung dapat membeli tiket masuk seharga Rp 25 ribu. Tiket ini berlaku untuk tiga hari penyelenggaraan pameran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengenal Makeup Paes Ageng Kanigaran

Pernikahan adat, termasuk adat Jawa tentunya tidak lepas dari penggunaan makeup dan tata busana. Terkait Paes Ageng Kanigaran Yogyakarta, Rostantri, Marketing SISS The Wedding memberi penjelasannya.

"Paes Ageng Kanigaran Yogyakarta merupakan tata rias pengantin Jawa yang paling tinggi baik dari segi teknik, pengerjaan yang harus menyimpan energi luar biasa," ungkapnya.

Rostantri menambahkan pakem yang tidak boleh dilanggar adalah tata rias dan tata rambut Paes Ageng Kanigaran. Sedangkan untuk busana masih bisa dimodifikasi sesuai keinginan pengantin.

Selain itu, Paes Ageng Kanigaran awalnya hanya dipakai untuk anggota keluarga Keraton yang akan menikah.

"Sejak Hamengkubuwono IX, membebaskan Paes Ageng Kanigaran dapat digunakan oleh orang luar Keraton," kata Mohammad Hartono, Pakar Budaya-Sahabat Budaya Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.