Sukses

Mengintip Pesona Tanjung Bira yang Tak Kalah dari Maladewa

Tanjung Bira menyuguhkan pantai berpasir putih dan air laut yang jernih serta biota lautnya yang beragam. Bisa dibilang paket hemat Maladewa ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Berkunjung ke Sulawesi Selatan, kurang lengkap rasanya jika tak berkunjung ke Kabupaten Bulukumba. Di sana ada sebuah pantai yang memiliki panorama indah bernama Pantai Tanjung Bira.

Tanjung Bira berada di Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. Pantai Tanjung Bira terletak sekitar 40 kilometer dari Bulukumba, atau 200 kilometer dari Kota Makassar.

Bertandang ke Tanjung Bira perlu waktu sekitar lima jam dari Makassar naik mobil. Sepanjang perjalanan, suasana pedesaan menyambut kehadiran Anda.

Pantai Tanjung Bira terkenal karena panorama lautnya yang biru kehijauan. Pantainya berpasir putih seperti tepung membuat banyak orang menilai tak kalah dengan Maladewa.

Untuk menikmati keindahan Pantai Tanjung Bira, pengunjung tak perlu merogoh dalam koceknya. Wisatawan domestik hanya perlu membayar Rp 10 ribu, sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya Rp 20 ribu. Berbeda dengan akhir pekan, mereka membayar Rp 15  ribu, sedangkan wisatawan mancanegara Rp 30 ribu.

Selain keindahan alamnya, Pantai Tanjung Bira juga mempunya biota laut yang mengagumkan. Jika Anda hobi diving atau snorkeling, pelancong akan dimanjakan keindahan pemandangan terumbu karang yang indah dan aneka ikan hias yang cantik dan menawan.

Untuk urusan akomodasi di sekitar kawasan Pantai Tanjung Bira, terdapat banyak homestay, vila, bungalow, dan hotel dengan tarif variatif. Jadi, tak perlu khawatir untuk berkunjung ke sana.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melihat Pembuatan Pinisi

Di Kabupaten Bulukumba terdapat sebuah desa yang dikenal dengan perahu pinisi, namanya Desa Tana Beru. Sejumlah negara memesan perahu pinisi di desa ini.

Pinisi merupakan sejenis kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari suku Bugis dan suku Makassar. Umumnya kapal ini mempunyai dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung hadapan, dua di hadapan, dan dua di belakang

Liputan6.com yang sempat berkunjung ke desa ini beberap waktu lalu, terlihat beberapa orang menyelesaikan sebuah perahu pinisi yang memiliki tinggi 13 meter dan panjang 40 meter.

"Ini pesanan orang Swiss. Pembuatan perahu ini sudah memakan waktu sekitar sembilan bulan lebih," ujar Bachtiar, pelaksana pembuatan perahu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.