Sukses

Arief Yahya Serahkan Penghargaan UID-SDN Award di Penutupan ICST

Tutup ICST 2017, Menpar Serahkan Penghargaan UID-SDN Award

Liputan6.com, Yogyakarta International Conference on Sustainable Tourism (ICST) resmi berakhir, Rabu (1/11/2017). Di even yang digelar di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta itu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, memberikan hadiah kepada Bintang Sejahtera Waste Management yang ditetapkan sebagai peraih penghargaan UID-SDN Award.

Bintang Sejahtera Waste Management berhasil menyabet penghargaan atas kontribusinya dalam pengembangan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan menjaga keberlangsungan lingkungan yang berkelanjutan. 

"Ini sekaligus memberikan alternatif untuk mengatasi masalah ekonomi sosial melalui program pengelolaan limbah berbasis masyarakat dan pendekatan kewiraswastaan sosial," ujar Arief.

Bintang Sejahtera mengenalkan konsep untuk mengubah sampah menjadi uang tunai dan tabungan ke masyarakat, sekolah, organisasi lokal, dan bisnis swasta.

"Mereka menciptakan kesadaran masyarakat. Juga memberikan solusi untuk masalah limbah dan lingkungan. Dan yang terpenting, memberdayakan masyarakat dan memberikan kesempatan kerja bagi orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan," ucap Arief.

Saat ini, Bintang Sejahtera memiliki 35 unit bank sampah yang beroperasi dengan baik di bawah jaringannya. Mereka mampu menyediakan lapangan kerja untuk lebih dari 40 ibu rumah tangga, 14 pria, dan sekitar 30 orang relawan. Sistem pengelolaan limbahnya dapat memproses hingga 28 ton limbah anorganik dan 25 ton sampah organik setiap bulannya.

"Mereka mendukung masyarakat dengan kegiatan penyadaran sosial, pendidikan, pelatihan, lokakarya, dan pembinaan bisnis untuk memastikan operasi berkelanjutan dari unit bank limbah mereka," kata Arief.

Dirinya pun berharap ke depan makin banyak pihak-pihak yang juga dapat melibatkan masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam penerapan prinsip menjaga lingkungan berkelanjutan.

"Karena masyarakat adalah bagian yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Dan pariwisata Indonesia yang kuat dengan nature and culture resources-nya, sangat membutuhkan pengelolaan seperti ini," ujar Arief.

ICST 2017 sendiri merupakan agenda internasional yang digagas oleh Kementerian Pariwisata bersama lembaga internasional, United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN-SDSN) dan United in Diversity (UID). Sekitar 300 peserta mengikuti event ini. 

Pembicara yang dihadirkan juga berasal dari mancanegara, diantaranya Dirk Glaesser (Director for Sustainable Development of Tourism UNWTO), Chris Cooper (Department of Business and Management, Oxford Brookes University, UK), Randy Durband (GSTC Chief Executive Officer), Mari Elka Pangestu (President of United in Diversity), dan Hermawan Kertajaya (Founder and Chairman of MarkPlus Inc.).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, mengatakan bahwa konferensi ICST 2017 merupakan tindak lanjut dari kegiatan Indonesia Sustainable Tourism Award 2017.

“ICST 2017 juga menjadi wadah bagi semua destinasi untuk berbagi pengalaman dalam penerapan pariwisata berkelanjutan,” ucapnya.

Dadang melanjutkan, kegiatan tersebut akan melahirkan berbagai rumusan, diantaranya Deklarasi Yogyakarta untuk Pariwisata Berkelanjutan, strategi rencana agenda, dan rencana aksi untuk percepatan penerapan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia.

Dalam rangkaian konferensi juga dilakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) antara Kemenpar dengan 11 Pemerintah Kabupaten/Kota dan Universitas yang akan menjadi dasar bagi pembentukan Pusat Monitoring Observatorium Pariwisata Berkelanjutan.

Selain itu, juga akan dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengenai Pembangunan Industri Pariwisata Berkelanjutan agar mengacu pada prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.

Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata, Frans Teguh, menambahkan bahwa dalam kegiatan tersebut juga diluncurkan Forum Wonderful Indonesia Sustainable Tourism Observatory (WINSTO), Forum Sustainable Tourism Destination (STD), dan Indonesia Sustainable Tourism Dashboard. Forum WINSTO ini ditujukan agar perguruan tinggi dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan pariwisata di wilayah observasi masing-masing.

“Dan pemangku kepentingan lokal dapat terlibat aktif di dalam pengukuran risiko, biaya, dampak, dan peluang pengembangan pariwisata melalui pendekatan inklusif, dan partisipatif di destinasi pariwisata berkelanjutan,” kata dia.

Turut hadir dalam acara tersebut Mantan Menteri Pariwisata, Seni, dan Kebudayaan, Marzuki Oesman, Mantan Menteri Budaya dan Pariwisata, I Gde Ardhika, dan Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.