Sukses

Pemalang Berkembang Jadi Tujuan Wisata Favorit

Pemalang, kabupaten yang berada di antara Pekalongan dan Tegal ini, ternyata menyimpan segudang destinasi wisata menarik.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki kontur tanah yang bergelombang, Kabupaten Pemalang sesungguhnya kaya akan berbagai destinasi wisata. Di Pemalang terdapat wisata pantai hingga wisata pegunungan, maupun wisata buatan. Namun demikian, jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah, wisata Pemalang masih kalah pamor.

Berbicara di hadapan wartawan dalam rangka pengenalan Pemalang sebagai salah satu daerah wisata alternatif, Kamis (7/4/2016), Junaedi, Bupati Pemalang, mengatakan ada beberapa hambatan yang menyebabkan wisata Pemalang urung dilirik para wisatawan. Satu hal yang terbesar, menurut dia, adalah lokasi Pemalang yang diapit dua kota yang lebih maju, yaitu Pekalongan dan Tegal.

Bagi Junaedi, hambatan tersebut akan menjadi motivasi bagi Kabupaten Pemalang untuk berkembang sehingga lebih majub dengan kabupaten tetangga. “Kita sudah berusaha dari dulu, tadinya wisata Pemalang biasa-biasa saja, lima tahun kita garap wisata widuri, dan tidak tiba-tiba, ini sudah kita buat di periode pertama,” ungkapnya.

Jika ditelisik lebih dalam, pariwisata kabupaten yang yang menjadi salah satu penyangga pangan nasional ini tidaklah seburuk yang dibayangkan. Selain Widuri, banyak destinasi wisata yang menarik lainnya di Kabupaten Pemalang, seperti Pantai Blendung, Pantai Joko Tingkir, Wisata Edukasi Hutan Mangrove, Sungai Comal, Curug Barong, Curug Sibedil, Gunung Gajah, Goa Gunung Wangi, hingga Bukit Mendelem.

Curug Sibedil | via: tripadvisor.co.uk

Dengan sejuta potensi wisata, Kabupaten Pemalang melakukan berbagai bentuk pengembangan pariwisata, salah satunya dengan memperbaiki dan menambah infrastruktur penunjang pariwisata. Pembangunan bandara menjadi fokus utama pembangunan infrasruktur di Pemalang.

“Akses kebetulan sudah siap dan lahan bandara juga sudah siap. Maka saat ini tinggal koordinasi dengan gubernur dan dinas tata ruang kabupaten karena Pemalang ada di pantura, di tengah-tengah. Walaupun ini bukan bandara internasional, tapi setidaknya ini akan menjadi bandara perintis. Luas lahannya sendiri 140 hektar, terdapat akses tol dan terkoneksi dengan stasiun dan pelabuhan,” kata Junaedi menjelaskan.

Sementara itu untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan, pihak Pemkab Pemalang akan mengemas destinasi wisata dengan berbagai festival, seperti Widuri Carnival, Bakar Bandeng Rekor MURI, hingga tradisi Syawalan yang kerap dilaksanakan tiap tujuh hari setelah Lebaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.