Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Obon Tabroni menyampaikan akan terus mengawal kelancaran program makan bergizi gratis. Ia juga mengaku telah mengunjungi sejumlah sekolah di Bekasi yang menjalankan program MBG.
“Awalnya banyak anak yang tidak suka sayur, tetapi dengan pola makan bersama di sekolah yang dipantau oleh guru, mereka mulai terbiasa. Ini adalah langkah positif dalam membentuk pola makan sehat," ungkap Obon Tobroni menceritakan pengalamannya mengunjungi beberapa sekolah penerima manfaat MBG.
Ia meyakini, program MBG bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya, guna menciptakan generasi yang lebih cerdas dan sehat.Â
Advertisement
Berdasarkan data yang ada, rata-rata IQ anak Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam dan Laos. Menurut Obon, gizi yang baik akan membantu perkembangan anak menjadi lebih maksimal.
“Dengan adanya MBG, diharapkan generasi mendatang memiliki kualitas SDM yang lebih baik. Perubahan Pola Makan dan Kebiasaan Baik MBG tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga membangun kebiasaan makan sehat sejak dini," ujar Obon Tabroni dalam sosialisasi MBG.
Program ini juga mengacu pada praktik terbaik dari negara-negara maju seperti Jepang, yang telah menerapkan program makan bergizi gratis selama puluhan tahun.Â
Ia menegaskan, Indonesia kini mulai mengejar ketertinggalan dalam hal pemenuhan gizi anak. Program MBG juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dengan berkolaborasi seperti dengan menyediakan bahan baku untuk kemudian dikelola.
Petani Lokal
“Selain meningkatkan gizi, MBG juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional dengan melibatkan ekosistem ekonomi lokal," ujarnya.
Obon menyebutkan, bahan baku yang digunakan dalam program MBG berasal dari daerah sekitar. Pemerintah menjalin kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan koperasi.Â
Setiap bulannya, program ini memerlukan Beras mencapai 10 ton, Daging kurang lebih 7 ton, Buah sekitar 6,5-7 ton.Â
"Dengan keterlibatan petani dan peternak lokal, MBG diharapkan mampu mendorong swasembada pangan dan menciptakan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat setempat," ujarnya.Â
Advertisement