Liputan6.com, Yogyakarta - Act for Farmed Animals, koalisi dari Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal International, mengajak lembaga keuangan dalam negeri, berkomitmen lebih peka meningkatkan kesejahteraan hewan.
“Kami memahami bahwa mengubah sistem keuangan agar lebih berkomitmen pada kesejahteraan hewan merupakan proses yang rumit, namun penting,” ujar Ketua Kampanye Act for Farmed Animals Elfha Shavira, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).
Menurutnya, perhatian lembaga keuangan terhadap kesejahteraan hewan terbilang rendah. Lembaganya merilis, sekitar 58 persen bank tanah air tidak memiliki kebijakan sama sekali untuk mencegah pendanaan pada praktik yang membahayakan bagi hewan dan lingkungan.
Advertisement
“Itulah sebabnya kami mengundang bank-bank di Indonesia untuk bergerak maju dalam jalur ini dengan penuh tanggung jawab dan pendekatan yang berorientasi ke depan,” ujar dia.
Sementara mengutip laporan Banks for Animals edisi 2025 terhadap 100 lembaga keuangan besar di seluruh dunia, mencatat hanya Triodos dan Volksbank, berhasil meraih 92 persen poin, sementara mayoritas lembaga yang dinilai (hampir 60 persen) tidak mendapatkan skor. “Kinerja rata-rata masih rendah, yaitu hanya 3 persen,” kata dia.
Hadirnya aksi ini ujar ini, merupakan bagian dari kampanye internasional yang dilaksanakan secara serentak di Argentina, Brasil, Chili, Kolombia, Indonesia, dan Thailand, terhadap rendahnya perhatian lembaga keuangan terhadap kesejahteraan hewan.
“Di Act for Farmed Animals, kami mendorong perubahan positif melalui kerja sama dengan lembaga keuangan,” kata dia.
Pesan itu sejalan dengan kampanye ‘One Health’ yang digaungkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), yang mengakui keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
“Kami percaya bahwa sektor keuangan memainkan peran strategis dalam mengubah berbagai isu penting global tersebut,” kata dia.
Dengan upaya penerapan kebijakan kesejahteraan hewan yang lebih kuat, diharapkan mampu berkontribusi untuk mengurangi penderitaan jutaan hewan di seluruh dunia.
“Termasuk mengatasi berbagai tantangan global seperti krisis kesehatan, penggundulan hutan, dan perubahan iklim,” ujar dia.