Sukses

Kendalikan Inflasi di Bulan Ramadan dengan Ajak Masyarakat Tak Belanja Berlebihan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur berkolaborasi dengan ulama untuk kampanye tidak belanja dan konsumsi berlebihan.

Liputan6.com, Samarinda - Momentum Bulan Ramadan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintah Provinsi Kaltim, berkolaborasi mengendalikan praktik belanja atau konsumsi berlebih-lebihan. Praktik belanja berlebih dinilai berpotensi terhadap kenaikan harga barang dan jasa secara berlebihan, Khususnya pada momentum Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Ricky P Gozali menyebut Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemprov Kaltim mengadakan program Ulama Peduli Inflasi Tahun 2023. program itu dikerjakan bersama-sama oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kaltim, bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Kaltim, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim.

“Program ini melibatkan ulama- ulama besar di kaltim. Peran ulama sangat penting dalam masyarakat dikarenakan ulama merupakan sosok yang dihormati karena keilmuan agamanya,” kata Ricky.

Melalui ceramah agama, lanjut dia, ulama dapat menyampaikan edukasi secara langsung kepada masyarakat. Tentunya dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga diharapkan seruan berbelanja dan berjualan secara bijak dapat tersampaikan dengan baik.

“Dengan adanya kegiatan Ulama Peduli Inflasi, diharapkan para Ulama dapat menyampaikan pesan-pesan mengenai berbelanja dan berjualan secara bijak dalam mimbar masjid maupun media lainnya,” ujarnya.

Di setiap ceramah agama, para ulama yang berperan dapat langsung mengimbau masyarakat melalui seruan kegiatan Ulama Peduli Inflasi. Masyarakat disarankan untuk tidak berbelanja atau mengkonsumsi secara berlebihan.

Tidak hanya itu, jika ada masyarakat yang membuka usaha jualan, disarankan untuk berjualan secara bijak dengan menaikan harga secara berlebihan yang dapat berdampak pada kenaikan harga barang.

Selanjutnya, para Ulama menghimbau untuk memberikan ZIS (Zakat, Infaq, dan Sadaqah) serta himbauan terkait penggunaan non-tunai dalam bertransaksi. Disamping itu juga, para Ulama mendorong awareness masyarakat terhadap konsumsi barang-barang yang halal diutamakan yang telah memiliki sertifikasi halal.

“Dengan adanya kegiatan Ulama Peduli Inflasi ini, diharapkan menjadi upaya TPID Provinsi Kaltim dalam rangka komunikasi efektif untuk menyampaikan pesan-pesan untuk berbelanja maupun berjualan bijak bagi masyarakat,” ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.