Liputan6.com, Jakarta Kisah cinta dan persahabatan kadang-kadang bisa menjadi pusat drama kehidupan kita, bahkan hingga ke ruang pengadilan. Di Singapura, seorang pria bernama K Kawshigan menggugat seorang wanita dengan tuntutan ganti rugi mencapai lebih dari 34 Miliar rupiah. Mengapa? Karena wanita tersebut hanya ingin berteman, bukan menjalin hubungan romantis.Â
Baca Juga
Kasus yang mencengangkan ini telah memunculkan pertanyaan tentang batasan antara persahabatan dan cinta, serta dampak emosional yang bisa terjadi ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa Kawshigan merasa traumatis dan reputasinya tercemar akibat penolakan tersebut. Namun, ada dua sisi dalam kisah ini.Â
Untuk kisah lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari The Guardian pada Minggu (1/10/2023).Â
Rumah tangga pasangan Arya Saloka dan Putri Anne hingga kini masih mengundang tanda tanya publik. Keduanya dikabarkan sudah pisah rumah bahkan sempat diisukan telah bercerai lantaran banyak unggahan di Instagram masing-masing yang sudah dihapus.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pria Singapura Menggugat Wanita karena Hanya Ingin Berteman
Seorang pria di Singapura telah mengajukan gugatan sebesar lebih dari 34 Milyar terhadap seorang wanita setelah wanita tersebut menolak tawarannya untuk menjalin hubungan romantis dan menyatakan bahwa dia hanya menganggapnya sebagai teman. Kasus ini telah mencuat dan akan segera disidangkan di pengadilan.
Penggugat, K Kawshigan, seorang manajer pengembangan bisnis di AeroLion Technologies, mengklaim bahwa penolakan tersebut telah menyebabkan trauma emosional dan merusak reputasinya yang luar biasa. Gugatan ini juga mencakup permintaan untuk dana yang cukup besar, yaitu untuk menutupi kerugian finansial serta rehabilitasi dan terapi guna mengatasi trauma yang dialaminya.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Kawshigan menuduh wanita tersebut melakukan pernyataan yang mencemarkan nama baiknya dan kelalaian. Kasus ini juga menggambarkan bagaimana pandangan mereka tentang hubungan mereka menjadi tidak selaras seiring berjalannya waktu.
Advertisement
Penolakan dan Tuntutan Ganti Rugi
Wanita tersebut, Nora Tan, yang pertama kali bertemu dengan Kawshigan pada tahun 2016, menganggapnya hanya sebagai teman, sementara Kawshigan menganggap hubungan mereka lebih dari sekadar pertemanan. Masalah ini semakin memburuk pada tahun 2020 ketika perbedaan pandangan mereka semakin jelas.
Dalam upaya untuk mengatasi konflik ini, Tan setuju untuk mengikuti sesi konseling yang berlangsung selama 18 bulan. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil, dan Kawshigan terus meminta pertemuan yang lebih sering dan percakapan yang lebih dalam.
Pada akhirnya, pada Mei 2022, Tan memutuskan untuk menghentikan semua kontak dengan Kawshigan. Ini memicu gugatan hukum dari Kawshigan, yang merasa bahwa penolakan tersebut telah mengganggu hidupnya dan menyebabkan trauma.
Perselisihan Hukum dan Tuntutan Balik
Kasus ini mengalami perkembangan lanjutan ketika Tan menggugat balik Kawshigan. Dia mengklaim bahwa untuk merasa aman dari pelecehan yang dialaminya, Kawshigan harus memasang peralatan keamanan seperti penampil pintu digital, sensor alarm, dan bel pintu video pintar.Â
Dia juga menuntut ganti rugi sebesar $363 (sekitar 4 Juta Rupiah) untuk biaya peralatan tersebut, serta tambahan $755 (sekitar 8 Juta Rupiah) untuk menutupi biaya sesi konseling, mediasi, dan "penyembuhan" yang diminta Kawshigan untuk memperbaiki hubungan mereka.
Kasus ini mencerminkan kompleksitas dalam hubungan antara pria dan wanita serta tantangan yang muncul ketika pandangan mereka tentang hubungan tidak sejalan. Kasus ini akan menjadi perhatian pengadilan dalam minggu-minggu mendatang dan menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dalam setiap hubungan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement