Sukses

Menkes Kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara dan Serviks

Menkes Nafsiah Mboi menyebut pemerintah telah memperluas pelaksanaan deteksi dini kedua kanker ke 140 kabupaten di 31 provinsi.

Program nasional deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks atau leher rahim memang sudah ada sejak 2008. Namun sejak pencanangannya hingga 2012 Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyebut pemerintah telah memperluas pelaksanaan deteksi dini kedua kanker tersebut ke 140 kabupaten di 31 provinsi.

Pelaksanaan ini dilakukan oleh 500 dari 9.500 puskesmas. Menurut menkes, saat ini telah ada 202 pelatih yang terdiri dario dokter spesialis obstetri ginekologi, dokter spesialis bedah onkologi, dokter spesialis bedah dan diperkuat 1.192 providers atau pelaksana program yang terdiri dari dokter umum dan bidan.

"Bahaya kanker payudara dan serviks perlu disikapi dalam upaya promotif dan preventif antara lain dengan melaksanakan sosialisasi, advokasi dan edukasi di berbagai lemen masyarakat," kata Nafsiah.

Dalam pelaksanaannya, menkes berharap agar YKI (Yayasan kanker Indonesia), SIKIB (Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu), pertamina, dan POGI (perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) beserta berbagai kemasyarakatan, organisasi profesi dan BUMN dapat mendukung upaya ini.

"Dengan deteksi dini menggunakan metode Clinical Breast Examination (CBE) untuk kanker payudara dan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan papsmear untuk kanker serviks diharapkan target menurunkan angka kesakitan akibat penyakit ini bisa turun minimal 80 persen pada wanita usia 30-50 tahun.

(Fit/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.