Sukses

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Proyeksi COVID-19 di Indonesia oleh IHME

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) University of Washington Amerika Serikat membuat proyeksi tentang COVID-19. Apa kemungkinan skenario terburuk yang dialami Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) University of Washington Amerika Serikat membuat proyeksi tentang COVID-19 di negara kita. Rencananya mereka akan membuat proyeksi ini secara berkala dan tentunya angkanya akan di-update dari waktu ke waktu.

Proyeksi pertama dikeluarkan pada 14 Juli 201, yang diolah pada 13 Juli 2021 berdasar data sampai 12 Juli 2021. Proyeksi dibuat sampai  apa yang diperkirakan akan terjadi sampai 1 November 2021.

Sebagaimana proyeksi pada umumnya maka tentu disatu sisi mereka mendasari pada data yang sudah ada tersedia dan membuat asumsi tentang kejadian di waktu mendatang. Tentu saja proyeksi dapat tepat atau mendekati tepat, dan dapat juga tidak tepat  karena ada berbagai variabel terkait yang belum diketahui pasti apa dan bagaimana terjadinya.

Pada proyeksi bertanggal 14 Juli 2021 ini IHME membagi menjadi dua kemungkinan proyeksi, “reference scenario” yang mereka pikir paling mungkin akan terjadi, dan “worse scenario” yang merupakan skenario yang buruk kalau situasi menjadi tidak terkendali.

Berdasar “reference scenario”, model IHME memproyeksikan ada 212.000 total kematian akibat COVID-19 di negara kita pada 1 November 2021. Angka ini menunjukkan penambahan 144.000 kematian pada periode 12 Juli sampai 1 November.

IHME memperkirakan bahwa jumlah kematian harian akan meningkat menjadi 2.330 pada 12 Agustus mendatang. Kita tahu bahwa pada 19 Juli 2021 ada penambahan 1.338 yang wafat akibat COVID-19 di negara kita sehingga totalnya sampi 19 Juli adalah 74.920 orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Skenario Terburuk, Ada 2.490 Kematian per Hari

Sementara itu, berdasar “worse scenario”, IHME memproyeksikan terjadinya 240.000 total kematian pada 1 November 2021, jadi 28.000 kematian lebih banyak dari “reference scenario” mereka.

Dalam “worse scenario” ini angka kematian per hari dapat meningkat menjadi 2.490 orang pada 16 Agustus 2021, sesuatu yang mudah-mudanan jangan sampai terjadi karena angka proyeksinya tinggi sekali dan tanggal yang dipilih pun sehari sebelum peringatan kemerdekaan.

Proyeksi IHME juga menyatakan bahwa pada suatu waktu antara Juli dan 1 November 2021 maka tempat tidur RS dan kapasitas ICU akan menjadi amat penuh dan kewalahan, mereka menggunakan istilah “high or extreme stress”.

Berbagai institusi ilmiah di dalam negeri kita juga telah membuat berbagai skenario, hal yang yang sama juga pernah dilakukan oleh negara-negara lain. Seperti disampaikan di atas maka proyeksi seperti ini dibuat berdasar modelling yang ada, yang tentu akan banyak sekali variabel yang akan menentukan apakah angkanya benar akan terjadi atau tidak.

Bagaimanapun, informasi seperti ini mungkin dapat dipakai sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menilai situasi mendatang dan kebijakan yang mungkin perlu dilakukan.

 

 

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

    Corona

Video Terkini